Salin Artikel

Paham Ekstremisme Dinilai Sama Bahayanya dengan Virus Corona

Demikian diungkapkan Team Leader Convey Indonesia Jamhari Makruf di dalam sebuah acara seminar daring, Kamis (27/8/2020).

"Yang namanya kekerasan ekstrem atau ekstremis yang berbasis kekerasan itu sangat berbahaya," ujar Jamhari.

"Ibarat penyakit, saya kira kekerasan ekstrem ini seperti coronavirus dan itu bisa menyebar ke mana-mana," lanjut dia.

Convey Indonesia adalah proyek tahunan hasil kerja sama antara UNDP dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bergerak di bidang pemantauan paham ekstremisme dalam pendidikan agama.

Jamhari melanjutkan, orang yang terpapar ekstremisme sering kali tak menyadarinya.

"Kalau virus corona, ada OTG, orang tanpa gejala. Barangkali juga ada masyarakat yang secara tidak sadar mereka sudah terpapar oleh virus-virus ekstremisme tanpa sadar," ujar dia.

Ia pun mengingatkan bahwa mengatasi bahaya dari paham ekstremisme bukan hanya pekerjaan pemerintah, melainkan harus jadi pekerjaan bersama.

Perlu ada kerja sama yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, organisasi yang ada di masyarakat sipil, institusi pendidikan, lembaga agama, bahkan kalangan swasta.

"Ini adalah keharusan yang perlu kita lakukan bagaimana kita memperkuat partnership dan knowledge based approach, semua kegiatannya harus berbasis pada ilmu pengetahuan sehingga bisa terukur," kata Jamhari.

https://nasional.kompas.com/read/2020/08/27/17392481/paham-ekstremisme-dinilai-sama-bahayanya-dengan-virus-corona

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke