Salin Artikel

Wapres Soroti Penyerapan Anggaran yang Rendah di Tengah Pandemi

Ia menyayangkan hal itu. Pasalnya, gelontoran anggaran pemerintah tersebut bisa menggerakkan roda perekonomian.

"Masalah ekonomi, yang bisa menggerakkan ekonomi adalah belanja pemerintah," ujar Wapres Ma'ruf Amin di rapat internal membahas pemulihan ekonomi nasional pada Kamis (13/8/2020).

"Data Menteri Keuangan, penyerapan anggaran dilihat dari belanja kementerian/ lembaga maupun anggaran PEN (pemulihan ekonomi nasional), penyerapannya masih sangat rendah," lanjut dia.

Wapres Ma'ruf Amin pun merinci, realisasi belanja anggaran secara keseluruhan hingga bulan Agustus 2020 ini baru mencapai 48 persen.

Adapun, kementerian yang penyerapan anggarannya paling rendah adalah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) baru 34,3 persen, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) 41,5 persen dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 43,6 persen.

Tidak hanya untuk program setiap kementerian/lembaga yang masih rendah, serapan program PEN dalam penanggulangan pandemi Covid-19 juga sama.

"Realisasi program PEN dari pagu Rp 695,2 triliun, baru terserap Rp 151,25 triliun atau 21,8 persen. Khusus sektor kesehatan, dari pagu Rp 87,5 triliun, baru terserap Rp 7,14 trilin atau 8,1 persen," kata Wapres Ma'ruf Amin.

Saat ini, pemerintah sudah membentuk Komite Penanganan Covid-19 sehingga ia pun mengharapkan koordinatornya dapat melakukan langkah-langkah yang lebih efektif untuk menyerap anggaran tersebut.

"Termasuk tugas menghilangkan sumbatan dan hambatan, baik itu struktural maupun prosedural, serta menjadi lokomotif eksekusi dari program agar dapat direalisasikan di lapangan," kata dia.

Wapres Ma'ruf Amin juga berharap setiap kementerian/lembaga menyiapkan skenario lain apabila tidak bisa menyerap anggaran-anggarannya. Termasuk dalam program PEN.

Misalnya menyiapkan strategi soal realokasi agar anggaran terserap dengan baik.

"Kemarin Menkeu mengatakan, sisa (SAL) bulan Juli ada Rp 20 triliun, kemudian yang akan dieksekusi untuk Agustus itu Rp 50 triliun. Jadi untuk antisipasinya seperti apa kalau itu tidak terserap," kata dia.

Wapres Ma'ruf Amin mengingatkan bahwa masih tingginya kasus Covid-19 di Tanah Air membuat kegiatan ekonomi masyarakat belum berjalan optimal.

Ia berharap gelontoran anggaran pemerintah dapat menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

https://nasional.kompas.com/read/2020/08/13/16411931/wapres-soroti-penyerapan-anggaran-yang-rendah-di-tengah-pandemi

Terkini Lainnya

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke