Utamanya, Jawa Barat dinilai berhasil menekan laju penularan Covid-19, angka kematian, dan peningkatan angka kesembuhan pasien.
Meskipun demikian, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta Pemprov Jawa Barat tetap waspada karena pada pekan terakhir awal bulan Agustus ini, terdapat penambahan jumlah kabupaten/kota dengan risiko sedang Covid-19.
"Di Jawa Barat awalnya masih ada sebagian, hampir seperempat masuk zona risiko tinggi, 50 persen masuk risiko sedang, dan risiko rendah kurang dari 20 persen, tapi ada perbaikan seiring waktu status risikonya semakin berkurang, bertambah baik," ujar Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah dalam konferensi pers di BNPB, Senin (10/8/2020).
Dewi mengatakan, perbaikan signifikan di Jawa Barat itu puncaknya terjadi pada 19 Juli 2020 lalu.
Saat itu, data menunjukkan adanya 11 persen wilayah yang masuk zona risiko sedang, sisanya masuk zona risiko rendah dari 27 kabupaten/kota.
Hal tersebut menunjukkan, kerja keras dalam menekan laju penularan, angka kematian, dan meningkatkan angka kesembuhan, berjalan dengan sangat baik di provinsi tersebut.
"Namun pekan terakhir kemarin, kalau dilihat dua pekan terakhir, mulai terjadi penambahan jumlah kabupaten/kota dengan risiko sedang dan zona risiko rendahnya mulai berkurang, bahkan di akhir (pekan lalu) ada satu kabupaten/kota dengan risiko tinggi, yaitu Kota Depok," kata dia.
"Ini catatan bersama untuk sama-sama waspada terutama ketika sudah mulai beraktivitas, pastikan protkol kesehatan dilakukan dimana pun," tutur Dewi.
Dewi mengatakan, pada 12 Juli 2020, zona risiko rendah di Jawa Barat juga cukup banyak, yaitu hanya terdapat 5 kabupaten/kota risiko sedang.
Namun, selanjutnya pada 26 Juli dan 2 Agustus 2020 mulai terlihat penambahan daerah untuk zona risiko sedang.
Oleh karena itu, ia pun meminta agar Pemprov Jawa Barat tidak lengah dan tetap mengingatkan masyarakatnya untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Mobilitas kita harus terjaga, karena Jawa Barat sebagian kabupaten/kota bersinggungan dengan kabupaten/kota lain. Jadi harus sangat dijaga," kata dia.
Contohnya adalah Depok yang merupakan wilayah dengan kasus Covid-19 tertinggi di Jawa Barat dikarenakan mobilitas masyarakatnya keluar daerah tersebut cukup tinggi.
Daerah seperti demikian, katanya, harus diperhatikan dengan ekstra terlebih pemicu kasusnya adalah mobilitas penduduknya.
"Jadi harus hati-hati terutama yang kerjanya mobile dari daerah satu ke daerah lain," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/08/10/16360191/penanganan-covid-19-dinilai-baik-jawa-barat-diminta-tetap-waspada
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan