Salin Artikel

Usung Keponakan Kalla pada Pilkada Makassar, Demokrat Klaim Punya Tradisi Menang

Menurut Kamhar, tradisi menang itulah yang membuat Munafri Arifuddin, yang merupakan keponakan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, bersedia diusung Partai Demokrat pada Pilkada Makassar 2020.

"Pilkada Kota Makassar Partai Demokrat memiliki tradisi menang, ini antara lain yang memotivasi Munafri untuk diusung Partai Demokrat," kata Kamhar dalam keterangan tertulis, Kamis (6/8/2020).

Kamhar menuturkan, Munafri adalah manajer Persatuan Sepakbola Makassar (PSM) yang sebelumnya maju pada Pilkada Makassar 2018.

Berpasangan dengan Andi Rachmatika Dewi dan diusung koalisi besar, Munafri ketika itu malah kalah oleh kotak kosong.

Padahal, Munafri sebenarnya merupakan kader partai dan pernah menjadi pengurus DPD Demokrat Sulsel. Namun, Munafri memilih maju pada Pilkada 2018 tanpa melibatkan Demokrat.

"Saat hadir di Bappilu beberapa waktu lalu Munafri menegaskan, saya tidak mau kalah lagi, saya mau menang bersama Demokrat, apalagi saya memang Demokrat, tak pernah menjadi anggota partai lain," tuturnya.

Kali ini, Munafri berpasangan dengan Abdul Rahman Bando. Abdul Rahman merupakan adik Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando yang berlatar belakang sebagai birokrat.

Kamhar mengatakan, Munafri dan Abdul Rahman diusung koalisi Demokrat dan PPP. Gabungan kedua partai ini telah memenuhi syarat minimal 10 kursi untuk bisa mengusung pasangan calon.

Kamhar mengaku optimistis koalisi ini dapat memenangi pilkada.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pun telah memberikan arahan kepada Ketua DPD Demokrat Sulses dan Ketua DPC Demokrat Makassar untuk menyiapkan mesin partai memenangkan Munafri-Abdul Rahman.

"Segenap kader harus aktif dan mengambil peran penting untuk memenangkan pasangan calon yang kita usung di Kota Makassar. Di hadapan Ketum, Munafri berjanji akan memenangi kontestasi Pilkada Kota Makassar," ujar Kamhar.

https://nasional.kompas.com/read/2020/08/06/11564721/usung-keponakan-kalla-pada-pilkada-makassar-demokrat-klaim-punya-tradisi

Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke