Salin Artikel

5 Bulan Pandemi Covid-19 di Indonesia, 113.134 Kasus dan Kegiatan yang Wajib Diwaspadai

Kini, total ada 113.134 kasus Covid-19 di Indonesia berdasarkan data hingga Selasa pukul 12.00 WIB.

Pada Senin, tercatat 1.679 kasus baru. Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 kepada wartawan pada Senin sore.

Sementara itu, pasien sembuh bertambah sebanyak 1.262 orang.

Jumlah tersebut menambah akumulasi pasien sembuh menjadi 70.237 orang atau 62,1 persen dari total kasus.

Mereka dinyatakan sembuh setelah dua kali dinyatakan negatif virus corona berdasarkan hasil pemeriksaan melalui metode polymerase chain reaction (PCR).

Di sisi lain, pasien yang meninggal bertambah 66 orang sehingga totalnya menjadi 5.302 orang.

Sebanyak 1.552.141 spesimen dari 894.531 orang telah diperiksa.

Kemudian, pemerintah juga masih mencatat adanya 77.572 orang yang berstatus sebagai suspek.

Mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), suspek merupakan istilah pengganti untuk pasien dalam pengawasan (PDP).

Jatim Catat Kenaikan Kasus Baru Tertinggi

Dari penambahan kasus baru yang terjadi, data pemerintah menunjukkan Jawa Timur memiliki kasus baru tertinggi.

Pada 2-3 Agustus 2020, Jatim mendata 478 kasus baru sehingga total kasus di provinsi tersebut mencapai 22.982 kasus.

Tak berbeda jauh, DKI Jakarta mencatat 472 kasus baru dalam 24 jam. Secara keseluruhan, total kasus di Jakarta sebanyak 22.616 kasus.

Jumlah tersebut diikuti Sulawesi Selatan (97 kasus baru), Jawa Tengah (95 kasus baru), serta Sulawesi Utara (78 kasus baru).

Selain itu, ada pula daerah yang tidak mengalami penambahan kasus baru.

Provinsi yang dimaksud adalah Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua Barat, Papua, dan Nusa Tenggara Timur.

5 Klaster Penyumbang.

Menurut anggota Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah, klaster penularan Covid-19 paling banyak terjadi permukiman padat. Klaster tersebut terjadi di DKI Jakarta dan Jatim.

"Bahwa klaster tertinggi yaitu klaster yang berasal dari permukiman atau lokal transmisi," kata Dewi dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta, Senin (3/8/2020).

"Jadi artinya ada seseorang yang positif kemudian mungkin yang tulari adalah keluarganya, keluarganya sudah keburu dia belanja ke warung, dia ikut arisan misalnya akhirnya mengenai orang-orang yang lain dalam satu wilayah yang sama," kata dia.

Klaster tertinggi kedua yakni pasar dan pusat pelelangan ikan. Hal itu disusul dengan klaster pusat pelayanan kesehatan.

Berikutnya, Dewi mengungkapkan soal klaster perkantoran dan rumah ibadah.

Waspada

Semua pihak pun diingatkan untuk terus menerapkan protokol kesehatan ketika beraktivitas.

Dewi pun mengingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap potensi penularan virus yang mungkin terjadi dalam kegiatan sosial.

"Kegiatan sosial misalnya kita ketemu banyak orang, entah tahlilan, pengajian, pernikahan, pernikahan sudah mulai banyak nih, lamaran segala macam ini harus hati-hati," kata Dewi dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta, Senin (3/8/2020).

Lalu, masyarakat juga diingatkan agar tidak berkumpul ramai-ramai dalam kamar kos, apartemen, serta panti asuhan. Begitu pula dengan penggunaan transportasi umum.

"Jadi pastikan kita tetap waspada di manapun berada," ucap Dewi.

https://nasional.kompas.com/read/2020/08/04/08560311/5-bulan-pandemi-covid-19-di-indonesia-113134-kasus-dan-kegiatan-yang-wajib

Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke