Diskusi yang digelar oleh Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) tersebut dilakukan melalui aplikasi Zoom dan turut ditayangkan di akun YouTube Perludem.
Serangan pertama terjadi saat Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mochammad Afifuddin menyampaikan paparan.
Afif menjadi pembicara kedua dalam diskusi setelah Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Azis.
Saat Afif membicarakan soal ancaman siber terkait pemilu di sejumlah negara dan Indonesia, tampilan layar seketika dipenuhi oleh coretan, termasuk gambar yang menyerupai alat kelamin pria dan suara desahan.
“Nah ini saya gatau coretan-coretan ini bagaimana caranya kok bisa banyak begini,” kata Afif dalam diskusi daring.
“Ini contoh serangan kayaknya ini,” sambungnya.
Afif pun menghentikan penayangan slide presentasinya yang dilakukan melalui fitur share screen.
Beberapa menit kemudian, saat mencoba menayangkan kembali presentasinya, coretan-coretan kembali muncul.
Afif lalu melanjutkan pemaparannya dalam diskusi daring tersebut tanpa menampilkan slide presentasinya.
Serangan kembali terjadi saat narasumber selanjutnya berbicara, yaitu Staf Pengajar Fakultas Ilmu Komputer UI Setiadi Yazid.
Saat ia memberikan pemaparan, sebuah suara yang kemudian diiringi lagu berbahasa asing muncul.
“Ada lagi,” kata Setiadi.
Pihak penyelenggara kemudian meminta maaf dan segera mengatasi serangan tersebut.
Diketahui, fenomena zoom bombing adalah ketika orang yang tidak diinginkan muncul dan mengganggu jalannya konferensi video, seperti mengunggah gambar tak senonoh.
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/19/13512021/diskusi-keamanan-siber-pilkada-diserang-zoom-bombing-muncul-gambar-dan-suara