JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli dermatologi dan venereologi Universitas Indonesia Melani Marissa mengatakan, terlalu sering mencuci tangan dapat membuat kulit tangan menjadi kering dan iritasi.
"Dengan seringnya kita mencuci tangan, 15 kali per-hari misalnya, itu bisa menghilangkan air dan lapisan lemak yang ada di dalam kulit itu bisa berkurang lima kali lipat," ujar Melani dalam webinar bertajuk Maintaining, Physical and Mental health in the Covid Era, Selasa (14/7/2020).
"Jadi bayangkan kulit jadi akan semakin kering, kemudian ujung-ujungnya gatal-gatal," sambung dia.
Namun, menurut Melani, efek samping itu bisa dicegah dengan beberapa cara, yang pertama adalah menghindari penggunaan sabun antiseptik dengan kandungan yang terlalu tinggi.
Ia menjelaskan, sebenarnya penggunaan sabun biasa saja sudah cukup untuk membunuh kuman dan bakteri.
"Sabun biasa juga cukup efektif yang penting dilakukan dengan cara yang benar," ujarnya.
Kemudian, gunakan hand sanitizer yang memiliki kandungan pelembab. Melani mengatakan, penggunaan hand sanitizer dengan kandungan alkohol saja akan meningkatkan risiko iritasi jika dipakai secara terus-menerus.
Setelah mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, juga dianjurkan menggunakan pelembab tangan.
"Pelembabnya juga kalau bisa tidak mengandung bahan pengawet, pewangi atau perwarna jadi kita harus selalu cek komposisinya pelembabnya," ucap dia.
Diketahui pemerintah memberikan empat macam anjuran terkait pencegahan penyakit Covid-19.
Anjuran tersebut di antaranya selalu menggunakan masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan menggunakan sabun serta air mengalir minimal 20 detik dan terakhir menghindari kerumunan.
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/14/18144251/ini-saran-ahli-agar-kulit-tidak-kering-karena-sering-cuci-tangan