Pandu menuturkan, pernyataan WHO tersebut mesti mendorong masyarakat untuk semakin disiplin menggunakan masker baik di dalam ruangan dan di luar ruangan.
"Dengan adanya WHO mengakui kemungkinan ada penularan melalui aerotransmission ini, itu sebenarnya mengesahkan untuk memperkuat tekad kita harus menggunakan masker baik di luar gedung maupun di dalam gedung," kata Pandu dalam sebuah diskusi, Sabtu (11/7/2020).
Pandu menjelaskan, risiko penularan di dalam ruangan lebih tinggi dari ruang terbuka. Apalagi, jika berada di ruangan tertutup yang memiliki sirkulasi dan ventilasi buruk.
Ia mencontohkan, penularan Covid-19 dapat terjadi dalam sebuah pusat kebugaran dengan sirkulasi udara yang tertutup.
"Karena ventilasinya tidak sebaik yang seharusnya diharapkan, udaranya masih berputar di sekitar situ-situ saja, kalau di antara peserta ada yang membawa virus ya kemungkinan besar peserta kebugaran terinfeksi," kata Pandu.
Pandu menambahkan, kewaspadaan juga tidak hanya berlaku di tempat umum melainkankan juga di tempat tinggal pribadi.
"Tempat tinggal pribadi bisa juga, kalau tempat tinggal pribadi closed, semuanya pakai pendingin dan tidak ada ventilasi, kalau satu anggota keluarga kena bisa satu keluarga kena," kata Pandu.
Diberitakan sebelumnya, WHO mengakui "bukti yang muncul" tentang penyebaran virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 lewat udara dalam briefing media di Jenewa, Selasa (7/7/2020).
Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis pandemi Covid-19 di WHO, mengatakan bahwa mereka telah membicarakan mengenai kemungkinan transmisi lewat udara dan transmisi aerosol (partikel virus melayang di udara) sebagai salah satu bentuk transmisi dari Covid-19.
Benedetta Allegranzi, pemimpin teknis untuk pencegahan dan pengendalian infeksi WHO, juga mengatakan bahwa ada bukti yang muncul tentang transmisi virus corona lewat udara, tetapi tidak definitif.
"Kemungkinan akan adanya transmisi lewat udara di lingkungan publik, khususnya di kondisi yang sangat spesifik, padat, tertutup, dan berventilasi buruk telah dideskripsikan, (dan) tidak bisa dikesampingkan," ujarnya, seperti dilansir Reuters, Rabu (7/7/2020).
"Namun, bukti tetap harus dikumpulkan dan diinterpretasikan, dan kami akan terus mendukung ini," kata dia.
Pengakuan WHO ini menyusul dorongan dari 239 ahli di 32 negara agar WHO merevisi rekomendasinya.
Sebelumnya, WHO menyebut bahwa virus yang menyebabkan Covid-19 umumnya menyebar lewat droplet atau percikan yang keluar dari hidung dan mulut orang yang terinfeksi. Percikan ini, kata WHO, turun ke tanah dengan cepat.
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/11/12034351/covid-19-dapat-menular-lewat-udara-epidemiolog-gunakan-masker-di-luar-dan