Hal ini menyusul adanya 1.262 orang dari kompleks tersebut yang terjangkit Covid-19.
"Secara ketat kompleks ini masih kami karantina sehingga tidak ada yang keluar masuk, baik dari dalam maupun dari luar," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jumat (10/7/2020).
Dengan begitu, pemerintah meyakini potensi sebaran Covid-19 dari klaster Secapa AD Bandung bisa dikendalikan.
Yuri pun mengimbau masyarakat tidak panik.
"Karena ini sudah tertangani sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan WHO. Juga pengawasan ketat oleh Dinkes Jawa Barat, Dinkes Kota Bandung dan tim kesehatan Kodam III Siliwangi," tegas Yuri.
Sementara, terkait kondisi terkini dari 1.262 orang yang dinyatakan positif Covid-19, Yuri mengatakan, secara umum dalam kondisi baik.
Sebanyak 17 orang dari 1.262 orang tersebut saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Sebanyak 17 yang dirawat, saat ini kondisinya sudah membaik. Sudah tidak ada lagi yang demam, kemudian keluhan batuk sudah minimal," ungkap Yuri.
"Sementara itu, yang lainnya menjalankan karantina wilayah dengan baik. Dilaporkan untuk pemantauan hari ini semua berada dalam kondisi baik," tambah dia.
Sebelumnya, Yuri menyebut Secapa AD di Bandung menjadi klaster baru penularan Covid-19.
Menurut dia, penyelidikan epidemiologi terkait klaster ini sudah selesai dilakukan sejak 29 Juni lalu.
"Kita dapatkan keseluruhan yang positif dari klaster ini sebanyak 1.262 orang. Ini terdiri dari peserta didik dan beberapa tenaga pelatih di sana," kata Yuri.
Dari 1.262 orang yang positif, hanya ada 17 orang yang kini dirawat dan diisolasi di rumah sakit karena mengalami keluhan seperti demam, batuk, dan gangguan pernapasan.
Sisa lainnya, yakni 1.245 orang dalam kondisi tanpa keluhan apa pun sehingga dilakukan karantina mandiri.
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/10/16173201/pemerintah-klaster-covid-19-secapa-tni-ad-bandung-bisa-dikendalikan