"Saya berpendapat paling tidak dibutuhkan sampai 2022 untuk ekonomi dapat dikatakan pulih kembali," kata Ma'ruf saat memberikan kuliah umum secara daring kepada peserta program pendidikan reguler angkatan (PPRA) Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) angkatan 60 dan 61, Kamis (9/7/2020).
Oleh karena itu, menurutnya perlu ada revisi rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) untuk lebih memprioritaskan kegiatan produktif.
Termasuk juga untuk menata kembali kegiatan-kegiatan yang tertunda agar target kesejahteraan masyarakat tetap dapat tercapai pada akhir pemerintahan 2024 nanti.
"Jadi penyesuaian-penyesuaian, revisi akan dilakukan," kata dia.
Ma'ruf mengatakan, saat ini pemerintah juga melakukan refocusing pada beberapa bidang, yaitu kesehatan, ekonomi, dan penanganan dampak sosial.
Khusus masalah ekonomi, kata dia, pemerintah yang semula memberikan stimulus sebagai upaya merespons dampak Covid-19, saat ini sudah beralih pada pemulihan ekonomi melalui program pemulihan ekonomi nasional.
"Oleh karena itu, anggaran yang tadinya Rp 405 triliun sekarang jadi Rp 699 triliun. Sangat mungkin kalau terjadi di luar yang tidak kita harapkan, ini bisa bertambah lagi," kata dia.
Meskipun demikian, Ma'ruf pun meyakini bahwa Indonesia mampu melewati masa sulit selama 2020-2021 akibat pandemi Covid-19 ini.
Ia pun optimistis pada tahun 2022 dan 2023, perekonomian akan kembali pulih termasuk melanjutkan berbagai proyek berbiaya besar yang saat ini ditunda lebih dulu.
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/09/14204811/wapres-sebut-ekonomi-ri-bakal-pulih-sepenuhnya-pada-2022