Salin Artikel

Survei Kemendikbud: 90 Persen Mahasiswa Pilih Kuliah Tatap Muka

Hal itu diketahui berdasarkan survei tentang evaluasi pembelajaran jarak jauh bagi mahasiwa yang digelar Ditjen Dikti Kemendikbud.

"Ketika kami tanya apakah memilih daring atau lebih memilih luring, 90 persen mengatakan masih lebih baik luring," kata Nizam dalam rapat bersama Komisi X DPR, Kamis (9/7/2020).

"Jadi pertemuan langsung dengan dosen lebih bagus dibandingkan dengan melalui daring," lanjut dia.

Kendati demikian, survei memperlihatkan bahwa 73 persen mahasiswa siap melakukan pembelajaran daring, sementara 27 persen tidak siap.

Nizam mengatakan, 60 persen mahasiswa yang tidak siap dilatarbelakangi soal jaringan internet yang lambat.

Sebab, banyak mahasiswa yang kembali ke kampung halaman ketika pembelajaran jarak jauh dimulai.

"Sebanyak 27 persen mengatakan tidak siap. Kalau kita dalami, sebagian besar alasannya karena koneksi internet yang lemot, tidak merata," ujar dia.

Menurut Nizam, berdasarkan survei, transformasi pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 ini sangat cepat.

Selain itu, kualitas dan capaian belajar disebutkan cukup baik meski banyak kendala jaringan internet.

Pada kegiatan belajar daring ke depan, ia berharap baik dosen maupun mahasiswa lebih mempersiapkan diri agar materi perkuliahan dapat tersampaikan dengan baik.

"Faktor yang mendukung keberhasilan adalah selain kesiapan dosen adalah kesiapan mahasiswa," kata Nizam.

Survei Ditjen Dikti Kemendikbud itu dilaksanakan sekitar akhir Maret 2020 dengan jumlah responden 230.000 mahasiswa di 32 provinsi.

Namun tidak dijelaskan mengenai metode pemilihan responden dan metode survei.

https://nasional.kompas.com/read/2020/07/09/12330921/survei-kemendikbud-90-persen-mahasiswa-pilih-kuliah-tatap-muka

Terkini Lainnya

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke