Doni berharap HIPMI dapat menjadi inisiator dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk warga yang terimbas pandemi Covid-19.
"Diharapkan untuk bisa menciptakan lapangan kerja baru untuk mereka yang kehilangan pekerjaan akibat Covid-19. Salah satunya Pekerja Migran Indonesia (PMI)," ujar Doni sebagaimana dikutip dari siaran pers Gugus Tugas, Senin.
Menurut Doni, pekerja migran yang pulang ke Tanah Air mempunyai kemampuan bahasa asing yang dapat digunakan untuk menjadi pemandu wisatawan asing.
Selain itu, Doni mengharapkan HIPMI untuk menggandeng perangkat desa, lembaga dan seluruh elemen masyarakat untuk dapat mengembangkan pariwisata berbasis komunitas dan alam.
"Dengan menggandeng semua elemen masyarakat, dapat membangun desa wisata berbasis komunitas," ujar Doni.
"Misalnya membuat home stay, memberikan pelatihan, transportasi menggunakan sepeda untuk keliling menikmati keindahan alam Indonesia," lanjut dia.
Doni mencontohkan upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk membuka kembali pariwisata yang aman dari Covid-19.
Pemerintah setempat juga serius dalam menggerakkan ekonomi lokal, khususnya di sektor pariwisata, dengan mengeluarkan sertifikasi protokol kesehatan.
Ini menjadi bukti jaminan keamanan dan kesehatan bagi para pengunjung yang datang di kawasan wisata Banyuwangi.
Sementara itu, Maming Mardani mengungkapkan jenis usaha yang masih dapat dikembangkan masyarakat, seperti makanan dan minuman khas setempat.
"Ini dapat dijadikan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat lokal. Namun, ini perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah seperti pemberian sertifikasi kepada produk lokal," kata Maming.
Diberitakan, sebanyak 162.000 pekerja migran Indonesia telah pulang ke Tanah Air di masa pandemi Covid-19 ini.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani saat berbincang mengenai pemulangan pekerja migran di Graha BNPB, Jakarta, melalui akun Youtube BNPB, Minggu (29/6/2020).
"Kami sudah menangani 162.000 pekerja migran Indonesia yang sudah tiba di Tanah Air," kata Benny.
Ia menambahkan, BP2MI akan terus mengawal kepulangan para pekerja migran Indonesia yang hendak pulang.
Pada Juli dan Agustus diprediksi akan ada pekerja migran Indonesia yang kembali ke Tanah Air lantaran kontrak kerja di negara mereka bekerja telah habis.
Sementara itu, jumlah pekerja yang telah dirumahkan dan terkena Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK) akibat terdampak covid-19 sudah menembus 2 juta orang.
Berdasarkan data Kemenaker per 20 April 2020, terdapat 2.084.593 pekerja dari 116.370 perusahaan dirumahkan dan kena PHK akibat terimbas pandemi corona ini.
Adapun rinciannya, sektor formal 1.304.777 pekerja dirumahkan dari 43.690 perusahaan. Sementara yang terkena PHK mencapai 241.431 orang dari 41.236 perusahaan.
"Sektor informal juga terpukul karena kehilangan 538.385 pekerja yang terdampak dari 31.444 perusahaan atau UMKM," ujar Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah dalam siaran pers, Kamis (23/4/2020).
https://nasional.kompas.com/read/2020/06/29/18453801/ketua-gugus-tugas-minta-hipmi-bantu-pekerja-yang-terdampak-covid-19