Salin Artikel

Tenaga Ahli KSP: Pemerintah Terima Kritik, tetapi Harus Pakai Data dan Fakta

Namun, Donny menekankan agar kritik yang disampaikan berlandaskan fakta dan data.

"Bukan pemerintah tidak mau dikritik, kritik saja. Saya juga berkali-kali ya di publik menerima banyak kritik," kata Donny dalam diskusi "New Normal: Momentum Wujudkan Revolusi Mental" oleh Rekat Anak Bangsa, Sabtu (13/6/2020).

"Banyak sekali gugatan, catatan. Itu saya kira masukan yang penting untuk pemerintah. Tapi tidak hoaks. Kalau mengkritik pakai fakta, pakai data," ujar Donny.

Ia mencontohkan perihal distribusi bantuan sosial di masa pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah.

Menurut Donny, Presiden Joko Widodo merespons kritik masyarakat soal bansos dengan baik.

"Kayak kemarin, terus terang bansos dikritik karena banyak yang salah sasaran. Orang yang sudah meninggal, orang yang sudah pindah domisili. Langsung presiden mengatakan, 'tolong bansos pendataannya diperbaiki’. Perintah presiden, loh. Itu kan artinya pemerintah responsif, tidak alergi," kata dia.

Kemudian, Donny membahas soal hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang menyatakan kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi menurun.

Donny mengatakan, penurunan kepuasan publik di masa pandemi Covid-19 ini merupakan hal yang wajar.

Bahkan, lanjut dia, penurunan kepuasan publik yang dirilis IPI lebih baik dari prediksinya.

Ia mengatakan, penurunan kepuasan publik dari semula 69,5 persen pada Februari 2020 menjadi 66,5 persen pada Mei 2020, patut disyukuri.

"Dalam kondisi sulit seperti ini, turun 3 persen saya kira itu sesuatu yang patut disyukuri. Harusnya turunnya lebih banyak, bisa sampai 10 persen, bahkan lebih," ujarnya.

"Karena tidak bisa ditutupi bahwa kondisi ini sulit sekali. Kondisi ini tidak mudah bagi setiap orang," kata Donny.

https://nasional.kompas.com/read/2020/06/13/15213461/tenaga-ahli-ksp-pemerintah-terima-kritik-tetapi-harus-pakai-data-dan-fakta

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke