Salin Artikel

Ahli Epidemiologi Sebut Kota Bogor Aman untuk Terapkan "New Normal"

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Tri Yunus Miko Wahyono menilai, penerapan era kenormalan baru atau new normal sudah dapat dilakukan di Kota Bogor.

Sebab, kata Miko, penambahan pasien positif Covid-19 di Bogor sudah berada di bawah 10 kasus.

"Jadi kota Bogor yang paling aman, pernah nol (kasus) dalam satu minggu, kemudian naik lima atau di bawah 10," kata Miko dalam diskusi online bertajuk "New Normal Are You Ready?", Sabtu (6/6/2020).

Miko mengaku menjadi bagian dalam tim ahli penanganan Covid-19 untuk Kota Bogor dan Kota Depok.

Menurut dia, jika penambahan kasus baru di kota tersebut masih di atas 10 orang, maka belum aman untuk diterapkan new normal.

"Jadi saya sarankan untuk dibuka bertahap. Jadi mulai dari paling aman, (aktivitas) pegawai negeri buka dulu," ujar dia.

Sementara untuk Kota Depok, Miko menyarankan untuk menutup daerah dengan penambahan kasus yang tinggi.

Menurut dia, Pemkot Depok dapat memberlakukan pembatasan sosial kampung sehat (PSKS) untuk mengatasi masalah tersebut.

Kemudian, ia menyarankan agar Depok melakukan survei di fasilitas umum, seperti pasar, terminal, dan stasiun.

Hal ini dilakukan untuk mendeteksi kasus serta melakukan serangkaian pencegahan.

"Jadi jangan biarkan tempat-tempat umum itu sebagai sumber penularan. Jadi sudah clear sekarang kasusnya minggu ini menurun. Alhamdulillah mungkin dalam waktu dekat bisa mulai dengan new normal begitu," ucap Miko.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memperpanjang masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di masa transisi ini hingga satu bulan ke depan.

Sampai dengan Kamis (4/6/2020), indikator angka reproduksi kasus Covid-19 Kota Bogor menunjukkan tren melandai di 0,5.

Namun, data itu belum dapat mengubah status tingkat kewaspadaan Covid-19 di Kota Bogor yang masih berada di level tiga atau masuk ke dalam kategori zona kuning.

Dengan kata lain, fase normal baru belum dapat diterapkan dan disetujui oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.

Sementara itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris menerapkan pelonggaran pembatasan secara parsial atau sebagian.

Warga tetap diwajibkan mengenakan masker, cuci tangan, serta menjaga jarak fisik selama PSBB proporsional.

Aktivitas yang dibuka juga dikurangi waktu operasional dan jumlah orang yang terlibat di dalamnya, yakni hanya 50 persen dari kapasitas.

PSBB proporsional diterapkan di sebagian besar wilayah Depok yang kasus positif Covid-19 kurang dari dua kasus.

https://nasional.kompas.com/read/2020/06/06/13542561/ahli-epidemiologi-sebut-kota-bogor-aman-untuk-terapkan-new-normal

Terkini Lainnya

Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nasional
Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Nasional
Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Nasional
Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Nasional
JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Nasional
PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

Nasional
Pilih Bungkam Usai Rapat dengan Komisi X DPR soal UKT, Nadiem: Mohon Maaf

Pilih Bungkam Usai Rapat dengan Komisi X DPR soal UKT, Nadiem: Mohon Maaf

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke