Salin Artikel

Presiden Sebut Pemeriksaan Spesimen Covid-19 Tembus 10.000 per Hari, Benarkah?

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengapresiasi jajarannya lantaran pengujian spesimen Covid-19 telah mencapai target, yaitu sebanyak 10.000 tes per hari.

"Untuk pengujian spesimen, saya kira saya menyampaikan terima kasih bahwa target pengujian spesimen yang dulu saya targetkan 10.000 ini sudah terlampaui," kata Presiden saat memimpin rapat kabinet terbatas lewat video conference, Kamis (4/6/2020).

Penetapan target tersebut sebelumnya disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto pertama kali pada 15 April lalu.

Saat itu, dengan keberadaan 78 laboratorium uji spesimen virus corona yang ada di seluruh Indonesia, pemerintah menargetkan dapat melakukan 10.000 tes per hari dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Kita harus menuju target untuk melakukan 10.000 tes PCR real time per hari, dengan mengaktifkan 78 laboratorium dari 32 laboratorium yang sebelumnya," kata Yuri saat konferensi pers di Graha BNPB.

Sejurus dengan hal tersebut, Presiden pun menekankan tiga hal terkait penanganan Covid-19 di dalam negeri.

"Seluruh daerah agar menangani Covid-19 ini dengan melakukan pengujian sampel yang masif, pelacakan yang agresif, dan isolasi yang ketat," kata Jokowi seperti dikutip dari akun Twitter resminya, pada 20 April lalu.

Bila meruju data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, pemeriksaan spesimen baru mencapai target pertama kali pada 19 Mei 2020.

Saat itu, terdapat 202.936 spesimen yang telah berhasil diperiksa secara akumulasi. Jumlah itu meningkat 12.276 spesimen bila dibandingkan tanggal 18 Mei yang baru mencapai 190.660 spesimen.

Namun perlu dicatat bahwa pemeriksaan spesimen dalam rentang 20 Mei hingga 26 Mei 2020 sempat mengalami fluktuasi. Pemeriksaan spesimen baru mulai stabil di atas 10.000 tes per hari sejak 27 Mei 2020.

Berikut catatannya:

20 Mei
Spesimen diperiksa : 8.947 spesimen

21 Mei
Spesimen diperiksa : 8.092 spesimen

22 Mei
Spesimen diperiksa : 9.359 spesimen

23 Mei
Spesimen diperiksa : 10.406 spesimen

24 Mei
Spesimen diperiksa : 8.815 spesimen

25 Mei
Spesimen diperiksa : 4.741 spesimen

26 Mei
Spesimen diperiksa : 7.152 spesimen

27 Mei
Spesimen diperiksa : 14.313 spesimen

28 Mei
Spesimen diperiksa : 11.495 spesimen

29 Mei
Spesimen diperiksa : 10.639 spesimen

30 Mei
Spesimen diperiksa : 11.361 spesimen

31 Mei
Spesimen diperiksa : 11.470 spesimen

1 Juni
Spesimen diperiksa : 10.039 spesimen

2 Juni
Spesimen diperiksa : 9.049 spesimen

3 Juni
Spesimen diperiksa : 11.970 spesimen

4 Juni
Spesimen diperiksa : 13.206 spesimen

Hingga kini, jumlah laboratorium yang telah memiliki kapasitas untuk melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 182 laboratorium. Dari jumlah tersebut, 120 laboratorium melakukan pemeriksaan dengan metode RT PCR, sedangkan 62 laboratorium lainnya menggunakan metode Tes Cepat Molekuler (TCM).

Adapun berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, secara akumulasi total spesimen yang telah diperiksa sejak 1 April 2020 sebanyak 367.640 spesimen, baik menggunakan metode RT PCR maupun TCM.

Sementara, akumulasi orang yang diambil spesimennya baru mencapai 251.736 orang. Namun sebagai catatan, proses pengambilan spesimen untuk setiap orang dapat dilakukan lebih dari satu kali.

Di lain pihak, Presiden ingin melipatgandakan target pemeriksaan spesimen harian, menyusul telah tercapainya target sebelumnya.

"Saya harapkan target berikutnya ke depan adalah 20.000 per hari. Ini harus mulai kita rancang menuju ke sana," kata Presiden.

https://nasional.kompas.com/read/2020/06/05/08330551/presiden-sebut-pemeriksaan-spesimen-covid-19-tembus-10000-per-hari-benarkah

Terkini Lainnya

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke