Hetifah mengatakan, ketimpangan ini disebabkan berbagai faktor.
Salah satunya, faktor infrastruktur dan peralatan yang ada di sekolah-sekolah di berbagai daerah.
"Jelas masih ada ketimpangan. Ada ketimpangan wilayah, tapi juga antar sekolah dan keluarga di suatu wilayah," ujar Hetifah saat dihubungi, Kamis (4/6/2020).
Selain itu, pengetahuan dan kecakapan memanfaatkan teknologi juga menjadi faktor.
Menurut Hetifah, literasi digital baik siswa maupun guru di daerah lain dapat berbeda-beda.
"Ada juga ketimpangan pengetahuan dan ketrampilan dan memanfaatkan teknologi," kata dia.
Ia pun menyatakan Komisi X DPR terus mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk melakukan percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di berbagai daerah pulau-pulau lain.
Hetifah mengatakan upaya pemerintah mengatasi kesenjangan teknologi dengan memberikan subisidi pembelian kuota melalui dana BOS hingga memberikan materi ajar melalui TVRI dan RRI belum sepenuhnya cukup.
"Yang masih menjadi PR adalah mereka yang tidak memiliki akses internet maupun listrik. Kedepannya kami akan terus dorong Kemendikbud untuk belerjasama dengan Kominfo melakukan upaya-upaya percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi hingga ke daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal," tutur Hetifah.
https://nasional.kompas.com/read/2020/06/04/19475691/komisi-x-ada-ketimpangan-akses-teknologi-dalam-pelaksanaan-belajar-daring