Salin Artikel

Tampilan Ma'ruf Amin dalam Webinar UIN Malang Dipenuhi Coretan, Jubir Wapres Minta Itu Diusut

Webinar tersebut diikuti banyak peserta melalui aplikasi Zoom, termasuk Kompas.com. Selain itu, acara tersebut juga disiarkan langsung melalui akun YouTube UIN Malang, uinmlg.

Meskipun Ma'ruf tidak dapat hadir dikarenakan mengikuti rapat terbatas (ratas) dengan Presiden, tetapi ia menyampaikan sambutannya melalui video yang telah direkam sebelumnya.

Sayangnya, saat rekaman video Ma'ruf tersebut ditayangkan pihak panitia, ada gangguan muncul berupa coret-coretan tak beraturan berwarna merah dan biru secara bergantian.

Padahal awalnya acara berjalan lancar termasuk ketika mulai menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan Rektor UIN, hingga sambutan Staf Khusus Wapres.

Namun saat video Ma'ruf tersebut ditayangkan, terdapat coretan berwarna merah yang terbaca seperti tulisan 'gak ada' di tengah-tengah penayangannya.

Setelah itu, tayangan video Ma'ruf pun sempat hilang meskipun suaranya masih terdengar. Layar Zoom yang ditayangkan pun berganti dengan layar WhatsApp Web yang juga dicoret-coret.

Gangguan tersebut berhenti setelah tayangan video Ma'ruf berdurasi sekitar 17 menit itu berakhir.

Diskusi bertema 'Ekonomi Syariah di Indonesia: Kebijakan Strategis Pemerintah Menuju New Normal Life' tersebut dihadiri para petinggi UIN Malang, salah satunya Rektor UIN Malang Abdul Haris.

Termasuk dihadiri pula oleh Staf Khusus Wapres Masykuri Abdillah yang mewakili Ma'ruf serta peserta lainnya secara terbuka.

Ma'ruf sendiri memberikan sambutan tentang potensi ekonomi syariah di era new normal dalam video tersebut.

Akibat kejadian ini, para peserta webinar pun menunjukkan keterkejutannya. Mereka beramai-ramai mempertanyakan apa yang terjadi melalui kolom chat di aplikasi Zoom tersebut.

Sementara itu, menanggapi hal tersebut Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi meminta pihak UIN Malang mencaritahu penyebab kejadian tersebut.

"Pertama, saya meminta pihak penyelenggara (UIN Malang) untuk mencari tahu kenapa hal tersebut sampai terjadi," kata Masduki kepada wartawan, Kamis (4/6/2020).

"Tentu saya menyesalkan atas terjadinya gangguan tersebut, apalagi jika kejadian tersebut disengaja oleh pihak-pihak tertentu," lanjut dia.

Ia pun berharap pihak UIN Malang bisa berkoordinasi dengan pihak keamanan cyber untuk mengusut tuntas hal tersebut.

https://nasional.kompas.com/read/2020/06/04/19280601/tampilan-maruf-amin-dalam-webinar-uin-malang-dipenuhi-coretan-jubir-wapres

Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke