Dalam upacara tersebut, KSAU melantik 45 wisudawan yang terdiri dari 42 perwira TNI AU, dua perwira TNI AD, dan seorang perwira lulusan sekolah penerbang Malaysia.
"Meskipun dalam kondisi krisis Covid-19, kita masih dapat menyelenggarakan upacara Wing Day Sekbang Terpadu Angkatan ke-97 dalam kondisi yang penuh khidmat," ujar KSAU mengawali sambutannya, Senin (18/5/2020).
Yuyu juga menyampaikan permohonan maaf karena pandemi Covid-19 membuat pelaksanaan "Wing Day" Sekbang Terpadu Angkatan ke-97 digelar sederhana.
Tidak adanya kemeriahan dan sambutan selamat datang dari fly pass pesawat tempur maupun manuver dari Jupiter Aerobatic Team yang menghiasi sesi seremonial tersebut.
Begitu juga tidak adanya dentuman drum Gita Dirgantara yang mengantarkan 45 wisudawan untuk melangkah menuju tempat penugasan yang baru.
Kendati pelaksanaannya berlangsung sederhana, Yuyu menegaskan, kesederhanaan ini sama sekali tidak mengurangi esensi dari makna "Wing Day" itu sendiri.
"(Kesederhanaan tersebut) tidak akan mengurangi esensi dan makna Wing Day bagi para perwira sekalian," kata dia.
Di sisi lain, Yuyu mengingatkan bahwa upacara "Wing Day" merupakan gerbang awal pengabdian setelah menempuh pendidikan selama 19 bulan.
Yuyu mengatakan, saat ini merupakan awal dari tahun pertama rencana strategis (rentras) tahap keempat sekaligus tahap terakhir dari program essential force.
Ke depan, akan semakin banyak deretan alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang mengalami peningkatan kapasitas.
"Berangkat dari hal tersebut, saya ingin mengingatkan kepada perwira wisudawan ke-97 bahwa tugas tugas kita ke depan tidak akan semakin ringan," kata Yuyu.
"Mengawali langkah tersebut, seluruh perwira untuk bersungguh-sungguh dalam setiap pengabdiannya," lanjut dia.
Adapun semua wisudawan yang dilantik KSAU akan segera bergabung dengan skuadronnya masing-masing.
Khusus untuk penerbang tempur, akan menjalani Kursus Pengenalan Terbang Pesawat Tempur (KPTPT) di Skadron Udara 15 sebelum menjalani masa transisi di skuadronnya masing-masing.
45 nama
Dari seluruh wisudawan tersebut, terbagi menjadi dua jurusan, yakni fixed wing (pesawat tempur) dan rotary wing (helikopter).
Adapun perwira dari jurusan fixed wing yakni, Letda Adiesca Setiya Hutama Sastra, Letda Aditya Rachman Al Hakim Ledta Ajeng Tresna Dwi Wijayanti, Letda Albinus Prima Pribadi, Letda Alexander Widi Oscar Bimantara, Letda Alfajar Aditya Rahman, Letda Andika Aulia Akbar, dan Letda Angga Ryan Senoaji.
Kemudian, Letda Ari Dian Pratama, Letda Arya Mahendra, Letda Bagus Setianto, Letda Deny Taufik Prianda, Letda Diara Paramitha, Letda Faiz Amanullah Rachman, Letda Fikri Hira Muzaki, Letda Franklyn Leonardo Wanma, Letda Gazha Firmansyah, Letda Iqbal Prakoso, Letda Irvansyah Dyka Prasetyo, dan Letda Luthfian Dwi Prarendahsyah.
Selanjutnya Letda Muhammad Ricky, Letda Pradipta Wignyokoesumo Raharjo, Letda Rachmad Yudha Alfioso, Letda Rahmat Ruslan, Letda Ravi Rahmat, Letda Renda Bhimantara, Letda Rexy Fikry Fadhly, Letda Rian Aristiandi, Letda Rio Satrianni, Letda Robian Abdi, Letda Satria Kukuh Eritma, Letda Satria Putradirga, Letda Satriya Kristanto Wicaksono, Letda Sujati, dan Letda Jefri Piliang
Sementara perwira dari jurusan rotary wing, yakni Letda Sandro Imeldo, Letda Gilang Bella Mukti, Letda Aditya Auriana Saputra Iskandar, Letda Ghany Rahardyanto, Letda Oki Surya Radinal, Letda Siswo Prayudha, Letda Helmi Gunawan, Letda Brian Raga Reksa, dan Letda M Yusuf Nur Abdillah.
Terakhir, perwira lulusan Sekbang Malaysia Letda Putu Navian Y.
Dari dua jurusan itu juga telah melahirkan perwira terbaiknya, yakni Letda Ravi Rahmat dari fixed wing dan Letda Sandro Imeldo dari rotary wing.
Penerbang Pesawat Tempur Wanita Pertama
Indonesia akhirnya memiliki penerbang pesawat tempur atau fighter perempuan pertama dari TNI AU.
Sosok penerbang tempur tersebut bernama Letda Pnb Ajeng Tresna Dwi Wijayanti, lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2018.
Ajeng dilantik langsung menjadi seorang fighter oleh KSAU.
Menurut Kepala Subdinas Penerangan Umum Dispenau Kolonel Sus Muhammad Yuris, Ajeng akan memulai pengabdiannya di Skadron Udara 15 Wing Udara 3 Lanud Iswahjudi, Magetan di Jawa Timur.
Ia akan mengoperasikan pesawat tempur T50i Golden Eagle.
Ajeng sendiri mengaku, memiliki tekad yang bulat dan kuat untuk menjadi seorang fighter.
Para instrukturnya juga memberikan motivasi yang besar untuk menjadikannya penerbang pesawat tempur.
"Saya hanya menjalani dengan serius dan menikmati semua tahapan latihan terbang hingga akhir," kata Ajeng dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (18/5/2020).
"Para instruktur menyemangati saya agar bisa menjadi fighter dan sekarang hal tersebut terwujud," ujar dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/05/19/07534851/kesederhanaan-wing-day-angkatan-97-dan-fighter-perempuan-pertama-di