Salin Artikel

Angka Penularan dan Pengakuan Pemerintah Belum Bisa Kendalikan Covid-19

Berdasarkan data pemerintah hingga Senin (18/5/2020) pukul 12.00 WIB, ada penambahan 496 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu kini menyebabkan secara akumulatif ada 18.010 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

Hal ini diungkapkan Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Senin sore.

"Untuk konfirmasi Covid-19 positif naik 496 orang, sehingga menjadi 18.010 orang," ujar Yurianto.

Data pemerintah memperlihatkan, dari 18.010 kasus positif, terdapat 17.764 yang diperiksa dengan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR).

Selain itu, sebanyak 246 kasus positif lainnya dipastikan berdasarkan pemeriksaan tes cepat molekuler (TCM).

Pasien Sembuh dan Meninggal Dunia

Data yang sama memperlihatkan bahwa ada penambahan 195 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dalam sehari.

Mereka sudah diperiksa dengan metode PCR dan hasilnya memperlihatkan dua kali negatif virus corona.

Dengan demikian, total ada 4.324 pasien yang sembuh setelah sempat dinyatakan mengidap Covid-19.

Akan tetapi, kabar duka masih melanda Indonesia dengan masih adanya penambahan pasien Covid-19 yang tutup usia.

Ada penambahan 43 pasien Covid-19 yang meninggal dalam periode 17-18 Mei 2020.

"Sehingga, (totalnya) menjadi 1.191 orang," ujar Yurianto.

Data Spesimen

Yurianto menuturkan, sejauh ini Indonesia sudah melakukan pemeriksaan 190.660 spesimen dari 143.035 orang yang diambil sampelnya.

Dari 190.660, ada 189.575 spesimen yang diambil dengan metode real time PCR dan 1.085 dengan TCM.

Adapun, dari 143.035 orang yang diperiksa, hasilnya ada 18.010 orang yang positif dan 125.025 orang yang negatif virus corona.

Yurianto juga mengungkapkan, pemerintah juga terus berupaya meningkatkan kapasitas tes Covid-19 dengan menambah laboratorium.

Saat ini, sudah ada 66 laboratorium yang digunakan untuk pemeriksaan berbasis PCR.

Selain itu, ada juga 10 laboratorium yang menggunakan metode TCM.

Pasien ODP dan PDP

Menurut Yurianto, hingga saat ini kasus Covid-19 sudah tercatat di 389 kabupaten/kota dari seluruh provinsi di Indonesia.

Data pemerintah juga memperlihatkan bahwa hingga saat ini ada 45.047 orang dalam pemantauan (ODP).

Selain itu, ada 11.422 orang yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

Namun, kali ini data pemerintah tidak memperlihatkan penambahan jumlah ODP dan PDP dalam sehari.

Belum Sepenuhnya Bisa Dikendalikan

Dalam kesempatan yang sama, Yurianto mengakui pemerintah saat ini belum sepenuhnya bisa mengendalikan wabah Covid-19.

"Kita masih belum sepenuhnya bisa mengendalikan (wabah) Covid-19 ini. Oleh karena itu, kita jangan mengambil risiko tertular," ujar dia.

Karenanya, menerapkan langkah pencegahan penularan adalah hal yang paling tepat dilakukan masyarakat.

Pertama, Yuri mengimbau masyarakat tidak mudik Lebaran atau bepergian ke daerah lain.

Kedua, apabila berada di luar rumah, masyarakat diharapkan lebih berhati-hati, membatasi waktu dan rajin mencuci tangan.

"Mulai sekarang rajin cuci tangan pakai sabun dan air mengalir. Mulai hilangkan kebiasaan menyentuh mulut, hidung, wajah dan sebagainya pada saat kita belum mencuci tangan," kata Yuri.

Kemudian, memakai masker harus menjadi kebiasaan saat individu bepergian ke luar rumah.

"Setelah kembali ke rumah, pastikan masker kita ganti dengan masker baru dan segera cuci masker yang telah dipakai," lanjut dia.

Yuri pun mengingatkan masyarakat menghindari kerumunan dan tidak membuat kerumunan di tempat umum.

Terakhir, Yuri meminta masyarakat tidak melakukan kontak dalam jarak sangat dekat dengan orang lain. Jarak yang aman untuk berkontak sosial disarankan lebih dari satu meter.

"Kita sudah memahami betul bahwa penyakit ini tak bisa diselesaikan oleh peran orang lain. Tapi peran kita sendiri. Jika masing-masing sudah bisa berperan dalam suatu sistem, dengan gotong royong maka kita yakin, persoalan ini akan kita bosa selesaikan," tambah Yuri.

https://nasional.kompas.com/read/2020/05/19/07052491/angka-penularan-dan-pengakuan-pemerintah-belum-bisa-kendalikan-covid-19

Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke