Sebab, menurut dia, saat ini bersalaman bisa meningkatkan penularan virus corona (Covid-19).
"Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan berupa penyebaran dan penularan dari virus corona tersebut karena salah satu cara penyebaran virus ini yang paling efektif adalah melalui salaman," kata Anwar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/5/2020).
"Menjaga diri untuk tidak terjatuh ke dalam bencana dan malapetaka itu hukumnya adalah wajib, sementara bersalam-salaman itu hukumnya hanya sunah," kata dia.
Oleh karena itu, sebagai gantinya, Anwar menyarankan umat Islam untuk sementara menjalin silaturahim secara virtual.
Dengan demikian, menurut dia, silaturahim tetap berjalan baik dan perintah dari pemerintah untuk mencegah penularan Covid-19 juga tetap dipatuhi.
"Kita tetap dapat bisa menyambung tali silaturahim dan untuk bisa saling menyampaikan maaf maka sebagai gantinya kita dapat melakukannya melalui telepon, SMS, WhatsApp, video call, dan lain-lain," ujar dia.
Sejak diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 semakin bertambah di Indonesia.
Hingga Kamis (14/5/2020) pukul 12.00, berdasarkan data yang dihimpun pemerintah, terjadi penambahan 568 kasus baru positif Covid-19.
Adapun konfirmasi kasus positif ini dilakukan dengan dua metode, yaitu tes polymerase chain reaction (PCR) yang dilakukan secara realtime dan metode tes cepat molekuler.
Total jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 16.006 kasus.
"Hari ini kami dapatkan (penambahan pasien) 568 orang, sehingga totalnya ada 16.006 orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis sore.
https://nasional.kompas.com/read/2020/05/15/11234401/cegah-covid-19-sekjen-mui-imbau-umat-islam-tak-bersalaman-silaturahim-saat