Salin Artikel

Kemenaker Sebut Peristiwa Pelarungan ABK Pernah Terjadi Sebelumnya

Hal tersebut sudah dilakukan sejak ABK mendiang Muhammad Alfatah yang jenazahnya dilarung pada Desember 2019 dari kapal ikan China Long Xin 629.

Kapal ikan China Long Xin 629 juga merupakan kapal yang melarung jenazah ABK asal Indonesia yang belum lama ini ramai diperbincangkan.

"ABK kita kemarin ada empat yang meninggal dunia dan isu yang mencuat sebetulnya mereka dilarung seolah-olah dibuang di lautan. Namun pemerintah sudah turun tangan," ujar Eva dalam sebuah diskusi online, Minggu (10/5/2020).

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), kata Eva, sebelumnya sudah mendapatkan surat terkait wafatnya ABK Alfatah dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk mencaritahunya.

Pihaknya juga mengakui bahwa semula disinyalir ada empat perusahaan yang terlibat atas meninggalnya ABK tersebut.

Keempat perusahaan tersebut adalah PT Lakemba Perkasa Bahari, PT Sinar Muara Gemilang, PT Karunia Bahari Samudera, dan PT Alfira Perdana Jaya.

Dari keempat perusahaan itu, yang memiliki izin resmi sebagai perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (SP3MI) hanya PT Alfira Perdana Jaya.

Kemudian PT Lakemba Perkasa Bahari memiliki izin dari Kementerian Perhubungan, dan dua perusahaan lainnya tidak memiliki izin penempatan, tetapi memiliki izin usaha.

"Saat kami menerima dari Kemenlu soal Alfatah, kami langsung telusuri, memanggil PT Alfira. Ternyata bahwa pekerja migran Indonesia tersebut berangkatnya secara mandiri," kata dia.

Dari situ dibuktikan bahwa yang bersangkutan tidak terdaftar di perusahaan tersebut.

Dengan demikian, pihaknya tidak bisa menuntut perusahaan karena apa yang dilakukan ABK di luar tanggung jawab perusahaan tersebut.

Begitu pun perusahaan PT Lakemba Perkasa Bahari bertanggung jawab untuk memulangkan dan memenuhi hak-hak mereka.

"Ini kan melibatkan perwakilan di luar negeri, Korea, China, dan Selandia Baru karena ada ABK yang dilarung di lautan pasifik. Akhirnya kami koordinasi dengan KBRI di sana, semua sudah diatasi," kata dia.

Seperti diketahui, baru-baru ini viral sebuah video yang ditayangkan media Korea Selatan, memperlihatkan bagaimana jenazah ABK Indonesia yang bekerja di kapal ikan China dilarung ke tengah laut.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi video pada Kamis (7/5/2020) memaparkan peristiwa pelarungan tiga jenazah ABK Indonesia yang meninggal dunia di kapal ikan China.

Ketiganya merupakan awak kapal ikan Long Xin 629. Satu jenazah berinisial AR dilarungkan ke laut pada 31 Maret 2020 setelah dinyatakan meninggal dunia pada 27 Maret 2020.

Kemudian, dua jenazah lainnya meninggal dunia dan dilarung saat berlayar di Samudera Pasifik pada Desember 2019.

Selain telah mengirimkan nota diplomatik ke Pemerintah China, Retno mengatakan sudah berbicara dengan Duta Besar China di Indonesia terkait kasus tersebut.

https://nasional.kompas.com/read/2020/05/10/20494881/kemenaker-sebut-peristiwa-pelarungan-abk-pernah-terjadi-sebelumnya

Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke