"Pasien rawat inap 17 orang (positif Covid-19)," ujar Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Yudo Margono, Selasa siang.
Dari total keseluruhan pasien positif corona, meliputi lima orang yang merupakan anak buah kapal (ABK) KM Kelud, milik PT Pelni (Persero).
Kemudian dua wanita yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Selanjutnya, enam pria warga negara India yang merupakan peserta Jamaah Tabligh.
"(Terakhir) empat orang pria pengurus masjid Baiturrahman sekupang Batam," kata Yudo.
Rumah Sakit khusus Covid-19 Pulau Galang sudah beroperasi sejak awal April lalu. Pembangunan fasilitas rumah sakit tersebut dibagi menjadi tiga zonasi.
Antara lain Zona A meliputi gedung penunjang seperti mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang dan power house.
Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, Laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, central gas medik, instalasi jenazah, landasan helikopter, dan zona utilitas.
Terakhir Zona C yang peruntukan untuk tahap berikutnya dengan memanfaatkan cadangan lahan.
Update
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Batam membantah terdapat empat pengurus Masjid Baiturrahman, Batam, Kepulauan Riau, yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang karena positif Covid-19.
"Kebetulan saya pengurus di sana, nanti saya sampaikan SK kepengurusan untuk membuktikan, bahwa keempat itu tidak ada sebagai pengurus di situ (Baiturrahman)," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Batam Azril Apriansyah ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (6/5/2020).
Dia menjelaskan mereka yang di bawa ke RSKI Pulau Galang adalah Jamaah Tabligh yang biasa berkumpul di sebuah bangunan yang terletak di belakang Masjid Baiturrahman.
Azril menegaskan bahwa keempatnya tidak memiliki hubungan apapun dengan masjid tersebut.
"Masjid itu selalu digunakan oleh mereka pada malam Jumat untuk kajian. Namanya masjid, semua orang terbuka untuk melakukan kegiatan keagamaan," katanya.
Azril mengatakan, masjid tersebut sudah tidak ada aktivitas karena telah ditutup ketika adanya kasus virus corona pertama di Batam.
Menurutnya, aktivitas di masjid tersebut saat ini sekadar mengumandangkan adzan.
"Sejak pertengahan Maret saat ada kasus pertama di Batam itu, semua masjid ditutup dan itu masjid (Baiturrahman) termasuk yang pertama kali menutup seluruh kegiatan," ungkap Azril.
https://nasional.kompas.com/read/2020/05/05/14261791/rs-khusus-covid-19-pulau-galang-tangani-17-pasien-positif-corona