Saleh menyatakan Indonesia tetap perlu mencari pasokan ventilator dari negara-negara lain.
"Indonesia tidak boleh berhenti dengan hanya berharap kepada AS. Sebaiknya, Indonesia juga berupaya untuk mencari ventilator dari negara lain," kata Saleh dalam keterangan tertulis, Selasa (28/4/2020).
Hal ini mengingat angka persebaran virus corona di AS juga tinggi.
Artinya, menurut Saleh, AS juga tengah menghadapi persoalan serius dalam penanganan Covid-19.
"Ada banyak masalah yang perlu diselesaikan dan menjadi skala prioritas yang harus mereka tangani. Tentu salah satunya adalah soal pengadaan alat kesehatan dimana salah satu yang sangat penting adalah ventilator," ucapnya.
Selain itu, tawaran AS juga tidak cuma-cuma, yaitu dengan membeli kepada produsen ventilator sesuai dengan harga yang ditetapkan.
Karena itu, Saleh menilai tidak ada salahnya Indonesia mencari negara lain yang juga siap menyuplai ventilator.
"Kalau memang membeli, tidak ada salahnya juga mencari di negara lain. Mana yang paling cepat, itu yang didatangkan ke Indonesia," tuturnya.
"Sebab, kebutuhan ventilator ini memang sangat mendesak untuk penanganan pasien Covid-19 di Indonesia. Itu diakui oleh Kementerian Kesehatan dalam rapat terakhir bersama Komisi IX minggu lalu," imbuh Saleh.
Diberitakan, Presiden AS Donald Trump pada Jumat (24/4/2020) mengatakan akan menjual ventilator ke setidaknya empat negara berkembang untuk membantu mengatasi Covid-19, salah satunya Indonesia.
Dilansir dari AFP, Sabtu (25/4/2020), stoknya kini sedang dipenuhi AS untuk dikirim negara-negara tersebut yang sedang berjuang menangani virus corona.
Trump berujar, ia telah berbicara via telepon kepada Presiden Joko Widodo.
Selain itu, Trump juga berbicara dengan Presiden Ekuador, El Salvador, dan Honduras. Ia berjanji AS kirim ventilator yang merupakan peralatan medis vital.
Rencana bantuan ventilator ini juga diunggah Trump via di Twitter.
"Baru saja berbicara dengan teman saya, Presiden Joko Widodo dari Republik Indonesia. (Beliau) meminta ventilator, yang akan kami sediakan. Kerja sama yang hebat di antara kami," tulis Trump.
Namun, belum diketahui berapa banyak ventilator yang akan dikirimkan AS dan bagaimana prosedur pengirimannya.
Ventilator diketahui jumlahnya sangat terbatas di Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir mengaku masih kekurangan stok ventilator untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit plat merah yang ditugasi menangani pasien Covid-19.
"Kalau kita lihat RS BUMN ada 611 tempat ICU, sampai hari ini dengan segala cara kita baru ada 50 persennya," kata Erick, Selasa (14/4/2020).
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/28/13492141/anggota-komisi-ix-minta-pemerintah-tak-bergantung-pada-as-terkait-ventilator