Seminar daring itu dilakukan menyusul adanya pandemi Covid-19 di Tanah Air.
"Kondisi pandemi Covid-19 mengharuskan kita semua melaksanakan segala aktivitas tanpa bertatap muka secara langsung, termasuk di bidang pendidikan sesuai instruksi pemerintah untuk melakukan social dan physical distancing," ujar Komandan Sesko AU Marsda TNI Henri Alfiandi dalam keterangan tertulis, Rabu (15/4/2020).
Namun demikian, Henri menyatakan, kondisi tersebut tidak mengurangi makna seminar yang bertajuk "Sinergisitas Pengamanan Wilayah Perbatasan Berbasis Teknologi Informasi" itu.
Sehingga seluruh peserta seminar dapat berkontribusi maksimal dalam menyampaikan gagasan hingga pemikiran kreatif, untuk mengoptimalkan sinergisitas TNI AU dengan instansi pemerintah maupun pihak terkait dalam mendukung pengamanan wilayah perbatasan.
Henri mengatakan, komunikasi secara virtual tersebut harus dimanfaatkan secara maksimal untuk tetap berkomunikasi secara efektif.
"Sebagai sumbangsih pemikiran Pasis Sesko AU Angkatan ke-57 dan Sesau Angkatan ke-13 kepada bangsa dan negara Indonesia melalui TNI dan TNI AU," kata dia.
Adapun narasumber dalam seminar tersebut ialah Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen TNI Tiopan Aritonang, Direktur Pengendalian Informasi Investigasi dan Forensik Digital BSSN Brigjen TNI Bondan Widiawan, dan Direktur JMRSL Chiba University Prof Josaphat Tetuko Sri Sumantyo.
Kemudian, Founder of Foreign Policy Community of Indonesia Dr. Dino Patti Djalal, National Consultant for Asian Development Bank Prof Abdul Rahim Anuar, Peneliti Madya LAPAN Dr. Harry Septanto, dan sebagai moderator seminar Dr. Dinna Prapto Raharja, yang juga pendiri Synergy Policies.
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/15/12245221/pandemi-covid-19-sesko-au-gelar-seminar-internasional-secara-online