Namun, Doni mengatakan, rapid test tidak semuanya efektif sehingga pemerintah akan memperbanyak alat PCR test.
"Total yang sudah terdistribusi itu bisa mencapai lebih dari 500.000 unit. Kemudian ternyata juga rapid test ini tidak semuanya efektif. Oleh karenanya, ke depan kita lebih banyak mendatangkan PCR test," kata Doni dalam rapat Komisi VIII, Senin (6/4/2020).
Doni mengungkapkan kendala dari penggunaan alat rapid test yaitu, tak cukup satu kali untuk melakukannya.
Selain itu, kata dia, rapid test yang dibawa ke Indonesia menjadi perdebatan ahli karena sebagian alat rapid test tak cocok di negara lain, tetapi baik digunakan di Indonesia.
"Jadi itu juga menjadi persoalan. Karena beberapa jenis rapid test yang datang ke Indonesia, itu terdiri dari beberapa jenis, tetapi ada yang ditolak di Spanyol, itu dicoba di Indonesia malah bagus. Jadi agak unik memang ini," ujar dia.
Lebih lanjut, Doni mengatakan, para ahli akan mengumpulkan semua jenis alat rapid test untuk diseleksi jenis yang cocok digunakan di Indonesia.
Alat rapid test yang paling akurat, kata dia, kemudian akan diperbanyak.
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/06/22062141/gugus-tugas-covid-19-rapid-test-tak-semuanya-efektif-kita-perbanyak-pcr-test