Salin Artikel

Pemerintah Akan Perbanyak Pemeriksaan Covid-19, Alat dari Swedia Siap Didatangkan

Langkah ini akan dilakukan dengan cara aktivasi mesin TB-TCM yang dikonversikan agar bisa digunakan sebagai alat pemeriksaan Covid-19.

"Benar, akan memperbanyak fasilitas itu. Tujuannya agar pemeriksaan semakin cepat," ujar Yuri saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (3/4/2020).

Selain itu, penambahan ini menurut dia juga akan menambah kuota pemeriksaan spesimen dari pasien terduga positif Covid-19.

Lebih lanjut Yuri mengungkapkan, Indonesia saat ini memiliki 956 mesin TB-TCM.

Namun, tidak semua mesin itu bisa difungsikan untuk pemeriksaan Covid-19.

Penyebabnya, mesin TB-TCM yang didapat dari pengadaan pertama oleh pemerintah tidak kompatibel.

Yuri menuturkan, mesin yang kompatibel hanya berjumlah 305 unit.

Meski begitu, ratusan mesin tersebut tetap harus dikonversi jika akan digunakan untuk pemeriksaan Covid-19.

Elemen penting yang digunakan untuk mengkonversi yakni cartridge yang dipasang pada mesin TB-TCM.

"Cartridge itu yang memproduksi hanya dua, Amerika Serikat dan Swedia," ucapnya.

Pada awalnya, pemerintah melalui pihak rekanan berusaha mendatangkan cartridge dari Amerika Serikat.

Akan tetapi, kata Yuri, Presiden AS Donald Trump tiba-tiba mengumumkan bahwa cartridge yang diproduksi negaranya tidak boleh diekspor

"Artinya, kan kita tidak boleh membeli dari sana. Maka kita akhirnya membeli dari Swedia. Dan ternyata, negara-negara lain juga memesan barang yang sama sehingga kita harus antre, " kata Yuri.

Indonesia sendiri, kata Yuri, berencana memesan 160.000 cartridge dari Swedia.

Pihak Swedia sendiri menyatakan jika kapasitas produksi hanya 50.000 cartridge dalam sehari.

"Sehingga kita tetap menunggu alat yang dipesan dari Swedia. Kita tetap antre dan pihak rekanan menjanjikan pekan depan mungkin bisa masuk sebagian, yakni sekitar 10.000 cartridge," ujarnya.

https://nasional.kompas.com/read/2020/04/03/19202441/pemerintah-akan-perbanyak-pemeriksaan-covid-19-alat-dari-swedia-siap

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke