JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta masyarakat dapat menghormati dan menerima pemakaman jenazah pasien yang terjangkit virus corona atau Covid-19.
Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas berharap tak ada lagi penolakan pemakaman jenazah oleh masyarakat.
"Kita harus bisa menerima dan menghormati serta menyelenggarakan pemakamannya dan jangan lagi ada penolakan-penolakan," ujar Anwar dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/4/2020).
Di sisi lain, Anwar memahami ketakutan yang dirasakan masyarakat.
Pasalnya, virus corona yang tengah mewabah sangat berbahaya dan mudah menular.
Namun demikian, Anwar mengatakan, masyarakat tak perlu merasa takut berlebihan.
"Adanya penolakan dari sebagian anggota masyarakat terhadap penguburan jenazah orang yang terpapar corona di tempat mereka tentu jelas sangat memprihatinkan dan kita sesalkan," tegas dia.
Sebelumnya diberitakan, penolakan pemakaman jenazah pasien corona masih terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Di Tasikmalaya, Jawa Barat, jenazah positif corona terpaksa harus tertahan di mobil ambulans selama berjam-jam lantaran pemakamannya ditolak warga.
Di Sumedang, jenazah seorang profesor yang meninggal dunia setelah terjangkit virus corona juga mengalami hal serupa.
Jenazah ditolak di beberapa tempat pemakaman sehingga petugas kesulitan menguburkan almarhum.
Penolakan jenazah juga terjadi di Lampung, bahkan di dua TPU yang berbeda.
Hal yang sama juga terjadi di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/02/13073371/mui-jangan-lagi-ada-penolakan-pemakaman-jenazah-pasien-covid-19