JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, pemeriksaan dengan menggunakan mesin TB-TCM untuk mendeteksi penderita Covid-19 akan diprioritaskan di daerah yang banyak terdapat kasus penularan.
Sebab, kata dia, dibutuhkan alat konversi berupa cartridge pada mesin pemeriksaan TB-TCM.
"Cartridge yang jumlahnya sebanyak itu kan tidak datang dalam satu hari. Artinya diprioritaskan untuk daerah yang banyak kasusnya dulu," ujar Yuri saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (1/4/2020).
Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga 1 April, ada sejumlah provinsi dengan jumlah penularan tertinggi Covid-19 yakni DKI Jakarta (808 kasus), Jawa Barat (220 kasus), Banten (152 kasus), Jawa Tengah (104 kasus), Jawa Timur (104 kasus).
Yuri juga memastikan bahwa penerapan pemeriksaan akan mulai dilakukan pekan ini.
Hal itu berdasarkan ketersediaan cartridge untuk mesin TB-TCM.
"Kalau berdasarkan jadwal pengiriman itu pekan ini," tutur Yuri.
Dia menjelaskan, pemeriksaan dengan mesin TB-TCM ini nantinya akan bermuara ke pemeriksaan PCR atau polymerase chain reaction.
Pemeriksaan tersebut menggunakan antigen.
"Hal ini berbeda dengan pemeriksaan rapid test yang berdasarkan antibodi dan menggunakan sampel darah, " kata Yuri.
Sebelumnya, Yurianto mengatakan pemerintah akan mulai melakukan pemeriksaan Covid-19 dengan menggunakan mesin TB-TCM.
Mesin yang biasa digunakan dalam tes cepat molekuler untuk mendiagnosis tuberkolusis (TBC) ini akan membantu mempercepat diagnosa Covid-19.
"Kami dalam waktu dekat akan memanfaatkan mesin pemeriksaan TB-TCM yang selama ini sudah tergelar di lebih dari 132 rumah sakit dan kemudian di beberapa puskesmas yang terpilih. Untuk kita konversi agar mampu melaksanakan pemeriksaan Covid-19," ujar Yuri.
Yuri menuturkan, langkah ini diharapkan bisa memperpendek jarak pemeriksaan spesimen dari RS yang merawat pasien menuju ke laboratorium yang ditentukan pemerintah untuk melakukan pemeriksaan PCR.
Sebagaimana diketahui, pemeriksaan PCR yang menggunakan antigen dan bersifat pasti.
Sehingga, pemeriksaan itulah yang menentukan seorang pasien positif Covid-19 atau negatif Covid-19 (tidak tertular virus corona).
"Oleh karena itu, dengan TB-TCM harapan kita adalah makin cepat lagi kita bisa melakukan pemeriksaan secara pasti," tegas Yuri.
Untuk merealisasikan hal tersebut, pemerintah akan melakukan sejumlah langkah.
Pertama, melakukan perubahan setting atau konversi pada mesin TB-TCM.
Menurut Yuri, konversi ini akan membutuhkan cartridge. Saat ini, kata dia, pemerintah sedang mempersiapkan cartridge tersebut.
Kedua, pemerintah juga akan melatih petugas kesehatan yang akan mengoperasikan mesin TB-TCM hasil konversi ini.
"Kita optimistis bahwa dalam pekan ini kita sudah bisa mulai melakukan itu. Kita harapkan pada hari ini, atau paling lambat besok juga sudah bisa masuk cartridge untuk melakukan uji coba mesin tersebut," tambah Yuri.
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/02/07410841/pemeriksaan-dengan-mesin-tb-tcm-diprioritaskan-untuk-daerah-yang-banyak