Menurut Ede, itu perlu dilakukan sebagai antisipasi penyebaran wabah virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.
"Sebaiknya sekarang ketika menghadapi oramg meninggal masyarakat pun enggak boleh dengan tangan telanjang harus pake sarung tangan yang biasa minimal-lah gitu. Dengan masker ketika memandikan. Karena kan kita tidak tahu situasinya," kata Ede pada Kompas.com, Selasa (24/3/2020).
Ede menilai, kewaspadaan harus ada di setiap lokasi pengurusan jenazah.
Ia juga merasa perlu ada standar yang sama untuk memandikan jenazah terjangkit Covid-19, baik di masjid, rumah duka, atau rumah sakit.
"Jadi harus ada kewaspadaan bahkan saya sih menganjurkan kalau misalnya selama ini di masjid di rumah duka termasuk di rumah sakit juga ada bagian pemandian sebaiknya standarnya disamakan daripada kita berisiko," ucap sia.
Sebelumnya, Ede mengungkap beberapa hal yang harus diperhatikan petugas pemakaman saat memakamkan pasien penderita Covid-19 yang disebabkan virus corona.
Salah satu yang harus diperhatikan adalah petugas pemakaman wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) saat memakamkan pasien penderita Covid-19 yang meninggal dunia.
"Jadi standarnya itu kan selain orangnya harus pake APD ya. Kemudian jenazahnya kan juga tidak seperti biasa. Jadi kalau bisa sih dibungkus dengan plastik (kantong jenazah) ya agar tidak menularkan," kata Ede pada Kompas.com, Selasa (24/3/2020).
Dia mengatakan, pasien penderita Covid-19 yang meninggal dunia juga tidak perlu dimandikan.
Hal itu, kata Ede, dilakukan demi mencegah petugas yang memandikan tertular Covid-19.
"Kemudian dishalatkan seperti biasa tapi terus dengan berperhatian jangan sampai ada yang meneteskan gitu. Khawatir karena semua itu infeksius ya," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/24/16525561/masyarakat-yang-mandikan-jenazah-positif-corona-diimbau-gunakan-sarung