"Memungkinkan kalau diperlukan," ujar Yuri kepada Kompas.com, Selasa (17/3/2020).
Yuri mengatakan, Indonesia mampu seperti Korea Selatan untuk mendeteksi virus corona secara massal ataupun melalui metode rapid testing.
Namun, menurut dia, saat ini Indonesia belum memerlukan pemeriksaan massal semacam itu.
"Karena yang ada masih bisa ditangani kok," lanjut dia.
Yuri menjelaskan, di Indonesia, pemeriksaan Covid-19 dilakukan atas permintaan dokter untuk melihat apakah pasein yang memiliki indikasi Covid-19 perlu diisolasi atau tidak.
Dengan demikian, permintaan tersebut bukan berasal dari pasien.
"Jadi kalau mau massal sekarang, silakan sekarang datang saja ke dokter. Nanti dokter kan akan nanya perlu diperiksa (Covid-19) atau enggak," ucap Yuri.
Diberitakan, Korea Selatan mampu mengadakan uji virus corona sebanyak 10.000 per hari.
Pemerintahnya bahkan telah membuat drive-thru testing clinic yang mampu mendeteksi virus corona dalam waktu kurang dari 10 menit.
Drive-thru testing clinic sejauh ini mampu mengurangi penggunaan waktu pemeriksaan sampai sepertiga dari 24 jam, yakni sebanyak 8 jam.
Respons cepat ini memungkinkan Korsel mendeteksi lebih dari 6.000 pasien virus corona, di mana sekitar 35 orang di antaranya meninggal.
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/17/13531211/indonesia-sebut-mampu-gelar-tes-massal-virus-corona