Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudyaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, target tersebut sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Bapak Presiden sudah menginstruksikan kepada Panglima TNI kemarin waktu pertemuan khusus memberi tempo dua minggu harus sudah selesai untuk siap," kata Muhadjir di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2020).
Muhadjir Effendy mengatakan, tidak butuh waktu lama untuk membangun rumah sakit tersebut.
Pasalnya, pembangunan tak dilakukan dari nol karena dibangun di bekas kamp pengungsi Vietnam.
Oleh karena itu, pemerintah tinggal memenuhi dan melengkapi fasilitas yang sudah ada.
"Fasilitasnya sudah ada, tinggal meng-upgrade," ujar dia.
Menurut Muhadjir Effendy, dibangunnya rumah sakit khusus wabah virus ini untuk mengantisipasi apabila wabah virus corona kian meluas.
Namun demikian, ia berharap supaya pasien virus corona tak kian banyak, sehingga rumah sakit ini tak perlu dioperasionalkan.
"Tapi mudah-mudahan jangan dioperasionalkan lah. Itu kan dioperasikan kalau memang nanti dalam keadaan sangat memaksa," kata Muhadjir.
Infeksi virus corona yang menyebabkan Covid-19 hingga saat ini telah dikonfirmasi positif di lebih dari 100 negara di dunia, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, perkembangan terakhir yang disampaikan pemerintah, total terdapat enam kasus WNI positif terinfeksi virus corona.
Kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020 oleh Presiden Joko Widodo.
Selanjutnya, ada tambahan 4 kasus positif yang diumumkan pada Minggu (8/3/2020) kemarin.
Sementara itu, di luar negeri, sejumlah WNI di tiga negara juga telah dinyatakan positif menderita Covid-19.
Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Luar Negeri sebagaimana diunggah di akun Instagram @safetravel.kemlu, hingga Minggu (8/3/2020) pukul 08.00 WIB total WNI yang positif terkena corona di luar negeri berjumlah 12 orang.
Rinciannya, 9 WNI di Jepang, 2 WNI di Singapura, dan 1 WNI di Taiwan.
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/09/16501821/muhadjir-rumah-sakit-khusus-virus-corona-rampung-dalam-dua-pekan