Padahal Korea Selatan menjadi negara kedua terbesar setelah China yang mengalami wabah virus COVID-19 dan menyatakan situasi red alert.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Golkar Christina Aryani mengatakan, pemerintah saat ini tengah menghadapi situasi yang sulit.
"Kami memahami Pemerintah menghadapi situasi yang tidak mudah," ujar Chrsitina kepada Kompas.com, Selasa (25/2/2020).
Pasalnya, kata dia, saat ini pemerintah juga tengah fokus memprioritaskan untuk memulangkan dan mengevakuasi WNI yang menjadi anak buah kapal (ABK) di kapal pesiar Diamond Princess dan World Dream.
Kendati demikian, pihaknya mempercayai bahwa pemerintah sedang mengkaji juga terkait evakuasi WNI yang ada di Korea Selatan.
"Kami percaya pemerintah tengah mengkaji dengan saksama bilamana upaya evakuasi perlu dilakukan," kata dia.
Ia pun mengimbau WNI di Korea Selatan untuk berhati-hati dan tetap waspada.
Termasuk juga memperhatikan travel advice dan saran dari Kementerian Luar Negeri.
Antara lain agar menjauhi tempat ramai, segera memeriksakan diri jika merasakan gejala penyakit tersebut, atau pernah terpapar dengan orang yang terinfeksi.
"Travel advice, agar tidak melakukan perjalanan (ke Korea Selatan) jika tidak urgent," kata dia.
Diketahui, kasus virus corona di Korea Selatan mengalami lonjakan tajam dalam beberapa hari terakhir.
Dalam tujuh hari, pemerintah mengonfirmasi adanya 893 kasus baru dengan 8 kematian, termasuk 60 kasus baru Selasa (25/2/2020) ini.
Menurut keterangan Pusat Pengendalian Penyakit Korea (KCDC), dikutip dari AFP (25/2/2020), 60 kasus baru pada Selasa menunjukkan angka terkecil selama empat hari di tempatnya.
Dari kasus-kasus terbaru, 49 berada di selatan kota Daegu dan provinsi Gyeongsang Utara.
Dengan jumlah kasus sebanyak 893 yang dimiliki Korea Selatan saat ini, menjadikannya sebagai negara dengan wabah terbanyak setelah China.
Jumlah tersebut bahkan telah meningkat menjadi 977 kasus dengan kematian 10 orang.
Kondisi ini membuat Pemerintah Korea Selatan meningkatkan status kewaspadaan pada level tertinggi atau red alert.
https://nasional.kompas.com/read/2020/02/25/16014391/belum-ada-respons-pemerintah-soal-outbreak-corona-di-korsel-anggota-dpr