Salin Artikel

Mendengar Nama Susi Pudjiastuti, Najwa Shihab Teringat Koboi, Kok Bisa?

Penilaian itu diberikan bukan tanpa alasan. Menurut Najwa, Susi adalah sosok yang selalu berusaha melakukan hal benar, sesuai aturan dengan cara nyentrik.

"(Kenapa Susi dianggap koboi?) koboi, ya terabas sana sini untuk sesuatu yang dia percaya," kata Najwa saat wawancara khusus dengan Kompas.com, Jumat (7/2/2020).

Susi memang memiliki kesan nyentrik sekaligus tegas. Salah satunya tegas dalam menangani kapal ikan asing yang memasuki perairan Indonesia.

Jika ada kapal asing pencuri ikan masuk perairan Indonesia, Susi tak segan-segan menenggelamkan kapal tersebut.

Susi menyatakan dengan tegas bahwa yang dilakukannya merujuk undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Ia juga meminta pengertian kepada para duta besar dari negara-negara yang kapal nelayannya tertangkap mencuri ikan bahwa apa yang dilakukannya sesuai dengan peraturan.

Susi menegaskan, yang ditenggelamkan bukan kapal negara A, B, atau C, tapi kapal pencuri.

Ia juga menilai tidak ada satu negara pun di dunia ini yang mempunyai hak untuk melindungi para pencuri.

Sikap dan penyataan Susi awalnya membuat para duta besar kaget.

Selain membuat kebijakan penenggelaman kapal pencuri ikan, Susi juga membangun sebuah satuan tugas yang dinamakan Satgas 115.

Satgas ini menghimpun seluruh kekuatan di laut termasuk Angkatan Laut dan menempatkan dirinya sendiri sebagai Komandan Satgas.

Tidak begitu jelas apa penyebabnya, akan tetapi satgas ini ternyata sangat sukses dalam pelaksanaan program kerja mengawasi perairan Indonesia dengan jargon yang sangat populer yaitu 'tenggelamkan kapal pencuri ikan'.

https://nasional.kompas.com/read/2020/02/11/07245791/mendengar-nama-susi-pudjiastuti-najwa-shihab-teringat-koboi-kok-bisa

Terkini Lainnya

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke