Ini merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya Perdana Menteri Australia Scott Morrison melakukan kunjungan serupa ke Indonesia pada 2018 lalu.
Menurut Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah ada sejumlah hal penting yang akan dibahas di dalam pertemuan tersebut.
“(Mulai dari) peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Australia, dan kita juga sama-sama memaklumi memasuki tahap akhir dari proses ratifikasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement dan akan ada peluncuran plan of action sebagai acuan partnership itu,” kata Faizasyah dalam keterangan video yang dikirimkan Kemenlu, Kamis (6/2/2020).
Sedianya, ia menambahkan, kunjungan kerja ini dilaksanakan pada 2019. Namun, karena pada tahun lalu Indonesia tengah menggelar pemilu, rencana kunjungan kerja ini baru dapat dilaksanakan pada tahun ini.
“Australia memahami itu,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Asia Timur dan Pasifik Kemenlu Santo Darmosumarto mengatakan, selama dua hari kunjungan itu Presiden akan berada di Canberra.
Selain bertemu dengan Perdana Menteri Australia, juga akan dilakukan pertemuan bisnis terbatas dengan sejumlah tokoh kunci di sektor ini.
“Itu desainnya dalam pertemuan tidak besar, hanya dengan key person dan delegasi Indonesia,” kata dia.
Menurut rencana, ia menambahkan, Presiden sudah berada di Australia pada 8 Februari. Namun, ia belum dapat memastikan siapa saja rombongan yang akan ikut dalam delegasi tersebut.
“Nanti ada announcement dari Presiden,” ucapnya.
https://nasional.kompas.com/read/2020/02/06/14433931/presiden-akan-melawat-ke-australia-pada-9-10-februari