Menurut Xiao Qian, jumlah ini lebih banyak dibandingkan kasus kematian yang terjadi hingga saat ini.
"Sampai pukul 24.00 pada tanggal 3 Februari, Komisi Kesehatan Nasional telah menerima 20.438 laporan kasus yang dikonfirmasi (terjangkit corona), 425 kasus kematian, dan 632 kasus sembuh dan keluar dari rumah sakit,” kata Xiao seperti dilansir dari Antara, Selasa (4/2/2020).
Tingginya angka pasien yang sembuh ini, sebut dia, menunjukkan adanya kecenderungan positif dalam melawan virus yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei itu.
Tingkat penyebaran virus, klaim Xiao juga mengalami penurunan hingga 19,65 persen pada 2 Februari lalu, dibandingkan pada 27 Januari yang mencapai 64,54 persen.
"Virus ini bisa disembuhkan. Pasien ringan secara bertahap akan pulih sekitar satu minggu setelah terinfeksi. Pasien yang agak serius mungkin membutuhkan waktu dua minggu atau lebih," ujarnya.
Xiao menambahkan, penyembuhan pasien virus corona tidak terlepas dari perpaduan dua cara tradisional dan modern.
Meski demikian, ia tak menjelaskan secara detail langkah penyembuhan yang dilakukan.
Ia hanya mengatakan bahwa para ahli dari China tengah berupaya melakukan penelitian terkait vaksin dan obat yang dapat menjadi jawaban bagi virus yang telah menyebar hingga ke luar negeri ini.
"Belakangan ini, laboratorium nasional China sudah mengisolasikan tiga strain virus dan akan membuat vaksin dari strain virus itu," kata dia.
Institut terkait di Akademi Ilmu Pengetahuan China, imbuh dia, juga telah menyaring beberapa obat yang dapat menghambat penyebaran wabah itu.
Dia pun berharap agar vaksin dan obat terkait segera ditemukan.
https://nasional.kompas.com/read/2020/02/05/09312531/dubes-china-sebut-pengidap-virus-corona-lebih-banyak-yang-sembuh