Salin Artikel

Evakuasi WNI di Wuhan Akan Transit ke Natuna, Marinir Kirim Satgas Kemanusiaan

JAKARTA, KOMPAS.com - Korps Marinir TNI Angkatan Laut menerjunkan Satuan Tugas (Satgas) Kemanusiaan dalam rangka menerima Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China, yang akan transit di Natuna, Kabupaten Riau.

Satgas Kemanusiaan secara resmi diterjunkan seusai dilepas Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Suhartono di Lapangan Apel Brigif 1 Marinir Pasmar 1, Jakarta, Jumat (31/01/2020).

Dikutip dari Marinir.tnial.mil.id, satgas ini akan diperbantukan untuk menangani WNI yang dipulangkan dari Wuhan akibat virus korona. Di mana, proses evakuasi dijadwalkan nantinya ditransitkan di daerah Natuna.

Satgas tersebut terdiri atas Kesehatan, Komunikasi dan Elektronika (Komlek), Polisi Militer, dan Perbemalan dan Perlengkapan (Bekpal) Korps Marinir.

Satgas Kemanusiaan dipimpin Lettu Laut Trisno Hendarsyah dan Lettu Laut dr Nicolas, keduanya dokter yang berdinas di Marinir.

“Kalian sudah mendapatkan pelatihan dan ada peralatan yang kita miliki guna menangani sudara-saudara kita yang dievakuasi dari Wuhan, China ke Natuna," ujar Suhartono saat melepas Satgas Kemanusiaan.

Suhartono mengatakan prajurit Marinir bukan sekadar ahli dalam peperangan, melainkan juga mampu menjalankan tugas kemanusiaan.

Karena itu, pihaknya meminta Satgas Kemanusiaan dapat melaksanakan dengan penuh kebanggaan yang telah diberikan kepercayaan oleh negara.

Suhartono juga meminta Satgas Kemanusiaan dapat melaksanakan prosedur pengamanan terhadap bahaya penyakit menular.

"Kita juga sudah punya 50 set alat pelindung diri yang akan kalian pergunakan dan ini juga sudah punya kemampuan CBRN,” kata Suhartono.

Ia pun mengingatkan agar anggota Satgas Kemanusiaan menjalankan tugas dengan hati-hati.

"Disamping prosedur juga harus hati-hati dan waspada, jangan lengah, karena musuh yang akan kita hadapi virus-virus kecil yang tidak bisa kita lihat secara kasat mata," kata Suhartono.

"Jangan lupa tetap berdoa dalam setiap apapun yang akan kita laksanakan, landasi semua pekerjaan dengan penuh keikhlasan," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa persiapan evakuasi WNI tersebut telah memasuki tahap akhir.

Retno juga telah bertemu dengan Duta Besar China di Jakarta untuk membahas hal tersebut.

"Pagi ini saya telah bertemu dengan Dubes RRT di Jakarta. Beliau telah menyampaikan clearance pendaratan dan pergerakan pesawat untuk evakuasi WNI dari Provinsi Hubei," kata Retno.

Rencananya, keberangkatan pesawat penjemput bersama tim pengevakuasi akan dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam.

Pesawat yang digunakan adalah pesawat berbadan lebar agar semua WNI yang bersedia dievakuasi dapat diterbangkan secara langsung tanpa melalui transit.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengumumkan status darurat dunia atas kasus virus corona yang terus menyebar ke luar China.

Melansir dari SCMP, korban jiwa akibat virus yang awalnya menyebar di Wuhan China tersebut sudah 213 hingga Kamis (30/1/2020) dengan 42 kasus terbanyak terjadi di Provinsi Hubei.

Dari 30 kematian baru yang dilaporkan, 30 di antaranya ada di Wuhan yang merupakan bagian dari Provinsi Hubei dan merupakan pusat wabah menurut komisi kesehatan Hubei.

https://nasional.kompas.com/read/2020/01/31/22555841/evakuasi-wni-di-wuhan-akan-transit-ke-natuna-marinir-kirim-satgas

Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke