Kota Wuhan yang merupakan ibu kota provinsi tersebut menjadi wilayah penyebaran virus corona jenis baru.
Saat ini, 213 orang dinyatakan meninggal dunia dan 9.692 orang terinfeksi virus corona.
“Kemlu telah menyediakan psikolog untuk memberikan layanan konseling kepada para WNI di Provinsi Hubei. Layanan diberikan melalui komunikasi telepon dan sudah dimanfaatkan para WNI,” demikian tulis pihak Kemenlu melalui siaran pers, Jumat (31/1/2020).
Memastikan kondisi psikologis WNI dalam keadaan baik menjadi salah satu kunci utama dalam menjaga daya tahan tubuh agar tidak terjangkit virus ini.
“Layanan ini merupakan langkah pencegahan untuk melengkapi proses evakuasi yang akan segera dilakukan,” demikian bunyi keterangan itu.
Sebagai bentuk solidaritas kepada Pemerintah China, Pemerintah Indonesia akan menyalurkan bantuan berupa peralatan kesehatan yang akan dibawa dalam pesawat yang akan menjemput WNI.
Saat ini, persiapan evakuasi WNI dari Wuhan sudah memasuki tahap akhir.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengaku telah bertemu Duta Besar China di Jakarta untuk membahas rencana pemulangan WNI tersebut.
“Beliau telah menyampaikan clearance pendaratan dan pergerakan pesawat untuk evakuasi WNI dari provinsi Hubei. Dalam kaitan ini, kami ingin menyampaikan apresiasi kita atas kerja sama yang telah diberikan oleh otoritas RRT,” kata Retno saat konferensi pers di Kantor Kemenlu.
Pesawat yang akan menjemput WNI akan diberangkatkan dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.
Adapun pesawat yang digunakan adalah pesawat berbadan lebar agar seluruh WNI dapat dievakuasi langsung tanpa perlu transit.
“Siang ini saya telah bicara dengan tim aju dari KBRI Beijing yang telah memasuki Provinsi Hubei. Persiapan di beberapa titik di Provinsi Hubei khususnya Wuhan saat ini sedang berjalan,” ucap Retno.
Persiapan evakuasi WNI di Indonesia juga terus dilakukan sesuai prosedur dan protokol kesehatan yang berlaku.
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/31/18125451/pulihkan-kondisi-psikis-wni-di-wuhan-pemerintah-siapkan-psikolog