Salin Artikel

WNI di Hubei Masih Tersebar Disebut Jadi Kendala Proses Evakuasi

Namun, menurut Ketua Ranting Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) di Huazhong University of Science and Technology (HUST) Khoirul Umam Hasbiy ada persoalan yang bisa jadi kendala dalam proses evakuasi. 

Salah satunya adalah keberadaan WNI yang kini masih tersebar di sejumlah kota di provinsi tersebut.

“Kendala kami saat ini adalah sebaran mahasiswa di kampus Hubei. Seperti diketahui Provinsi Hubei masih di lockdown, jadi agak susah untuk WNI berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Kita mau atur strateginya,” kata Khoirul dalam keterangan tertulis, Jumat (31/1/2020).

Status lockdown atau tertutup diberlakukan Pemerintah China sejak 23 Januari lalu, menyusul penyebaran virus corona jenis baru yang teridentifikasi berasal dari Kota Wuhan, ibu kota Hubei.

Hingga kini, 213 orang dinyatakan telah meninggal dunia dan 9.692 orang terinfeksi virus ini. Jumlah ini disebut telah melebihi epidemi SARS yang terjadi pada 2002-2003 yang menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia.

Dari informasi yang diperoleh, jumlah WNI yang berada di Provinsi Hubei mencapai 245 orang.

Khoirul menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan KBRI terkait rencana titik kumpul dan titik penjemputannya.

“Harapannya kami bisa keluar dan sampai di Indonesia dengan selamat, dengan tetap memperhatikan faktor-faktor potensi bawaan virus. KBRI dan PPIT Wuhan tetap memperhatikan kondisi teman-teman, dan kami mengimbau untuk menjaga kesehatan individu agar selalu fit dan melaksanakan kiat-kiat preventif penularan nCoV,” ujarnya.

Presiden Joko Widodo sudah memerintakan jajarannya untuk mengevakuasi WNI dari Provinsi Hubei. Proses evakuasi masih dikaji oleh kementerian dan lembaga terkait. Namun demikian, TNI siap jika dilibatkan dalam proses evakuasi tersebut.  

https://nasional.kompas.com/read/2020/01/31/14442881/wni-di-hubei-masih-tersebar-disebut-jadi-kendala-proses-evakuasi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke