Salin Artikel

Menhan Prabowo Ingin Kerja Sama Militer Indonesia-Rusia Semakin Erat

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berharap hubungan kerja sama militer antara Indonesia dengan Rusia dapat terjalin semakin dekat. Hal itu disampaikannya saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia Jenderal Sergei Shoigu. 

"Indonesia menyadari Rusia merupakan salah satu kekuatan di dunia. Federasi Rusia, dan juga sebelumnya Uni Soviet selalu membantu Indonesia di saat-saat sulit, " ujar Prabowo seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Pertahanan Rusia, Rabu (29/1/2020).

Rusia pun, lanjut Prabowo, selalu berada dalam posisi mendukung Indonesia.

"Kami selalu ingin dekat dan menjalin persahabatan dengan Rusia, " tuturnya.

Prabowo juga menyampaikan terimakasih kepada Shoigu atas terselenggaranya pertemuan yang digelar di Rusia pada Selasa (28/1/2020) itu.

Sementara itu, Sergei Shoigu mengatakan hubungan bilateral antara Rusia dan Indonesia, termasuk melalui lembaga militer, memiliki semua prasyarat untuk mencapai tingkat strategis.

Menurut Sergei, Rusia menganggap Indonesia sebagai salah satu mitra terpentingnya di kawasan Asia-Pasifik.

"Kerja sama dengan Indonesia secara tradisional didasarkan pada persahabatan dan rasa saling percaya. Kami mencatat bahwa ada prasyarat untuk membawa hubungan bilateral ini ke tingkat kemitraan strategis," kata Sergei.

Ia juga mengharapkan deklarasi terkait kemitraan strategis antara Indonesia dengan Rusia akan ditandatangani tahun ini.

"Kami siap untuk terus mengkoordinasikan tindakan bersama untuk pengembangan progresif hubungan Rusia-Indonesia," lanjut Sergei.

"Termasuk di bidang kerja sama militer dan militer-teknis, serta dalam format multilateral melalui mitra dialog ADMM-plus (pertemuan antara menteri pertahanan negara ASEAN Plus), " tambahnya.

https://nasional.kompas.com/read/2020/01/30/05060001/menhan-prabowo-ingin-kerja-sama-militer-indonesia-rusia-semakin-erat

Terkini Lainnya

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke