Salin Artikel

Saksi Sebut Eks Dirkeu AP II Pernah Emosi terhadap Eks Dirut PT INTI

Menurut Teddy, Andra emosi lantaran Darman telat memberikan cicilan uang. Teddy mengatakan, uang itu dianggap Andra sebagai utang.

Hal itu disampaikan Teddy saat bersaksi untuk Andra dan Darman, terdakwa kasus dugaan suap terkait pengadaan semi baggage handling system (BHS) di sejumlah bandara yang ada di bawah naungan PT AP II.

"Betul, itu sebelum tanggal 31 Mei 2019, Pak Andra itu sangat kecewa sebelumnya, kalau dilihat di WA saya sebenarnya sudah ada cuma mungkin kecewa karena pembayaran itu sangat jauh dan terlambat dari jadwal yang akan dibayarkan. Akhirnya saya dibawa Pak Darman dengan Pak Taswin (staf Darman) dan bertemu Pak Andra," kata Teddy di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (27/1/2020).

Menurut Teddy, dalam pertemuan itu dibahas soal janji pembayaran cicilan uang ke Andra yang disebut sebagai pembayaran hutang tersebut.

"Tanggapan Pak Darman akhirnya dia berusaha minta tolong ke saya untuk bisa menenangkan (Andra), besok akan kita coba bayar yang seharusnya tanggal 6 April," kata dia.

Teddy mengatakan, dalam pembicaraan itu juga ada pembahasan bahwa pembayaran cicilan uang untuk Andra itu melalui staf Darman, Taswin Nur.

"Itu nanti diteruskan oleh Pak Taswin, itu dibicarakan di situ. Jadi dia (Andra) begitu kecewa berbicara dengan Pak Darman karena dia bilang saya ditunggu investor saya enggak bisa pulang dan lain-lain, tapi arah bicaranya ke saya begitu, dia bilang kecewa, Pak," ujarnya.

Ia juga mengaku sebelumnya selalu didesak oleh Andra, lantaran Darman telat membayar cicilan dari tenggat waktu yang pernah disepakati sebelumnya.

"Pak Darman bilangnya berjanji buat bayar hutang katanya, tapi selalu terlambat, jadi saya yang dikejar-kejar sama Pak Andra. Dan saya sharing juga sama Pak Taswin, jadi saya beritahukan Pak Taswin," ujar Teddy.

Dalam perkara ini, Darman disebut jaksa KPK memberi suap sebesar 71.000 dollar Amerika Serikat (AS) dan 96.700 dollar Singapura ke mantan Direktur Keuangan AP II Andra Yastrialsyah Agussalam.

Menurut jaksa, suap tersebut diberikan secara bertahap lewat teman Darman bernama Taswin Nur.

Taswin sendiri sudah divonis bersalah oleh majelis hakim pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

Menurut jaksa, suap tersebut dimaksudkan agar Andra selaku salah satu petinggi AP II mengupayakan PT INTI menjadi pelaksana pekerjaan dalam pengadaan dan pemasangan semi BHS di sejumlah bandara yang berada di wilayah cabang AP II.

Uang tersebut juga demi proses kontrak pekerjaan antara PT INTI dan PT APP dan pembayaran serta penambahan uang muka cepat terlaksana.

https://nasional.kompas.com/read/2020/01/27/13205091/saksi-sebut-eks-dirkeu-ap-ii-pernah-emosi-terhadap-eks-dirut-pt-inti

Terkini Lainnya

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke