Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna menyaksikan langsung uji dinamis pengeboman air menggunakan bola-bola fiber dari kabin pesawat C130 Hercules yang terbang dari Pangkalan Udara (Lanud) Suryadarma, Kalijati, Subang, Jumat (17/1/2020).
Kegiatan uji dinamis WCB di Lanud Suryadarma ini juga dihadiri Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo.
Doni ingin memastikan inovasi TNI AU dalam upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan ini bisa efektif digunakan jika diperlukan di kemudian hari.
KSAU mengatakan, ia sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan Dislitbangau untuk membantu BNPB dalam penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan.
"Saya sangat mengapresiasi inisiatif dan inovasi dari Dislitbangau yang penelitiannya sudah dilakukan sejak lama dan lintas institusi. Hari ini kita dapat melihat efektivitas dari sistem baru ini dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan," kata Yuyu melalui keterangan tertulis, Jumat (17/1/2020).
"Ke depan, kami akan mengembangkan bahan bola yang ramah lingkungan, mudah terurai, dan bisa dilipat sebelum diisi air sehingga mudah untuk diangkut ke Pekanbaru atau Pontianak jika dibutuhkan," ucap Yuyu.
Sementara itu, Doni mengaku terkesan dengan uji dinamis WCB yang dilakukan oleh TNI AU di Lanud Suryadarma karena efektif mengenai sasaran dan mampu membasahi area yang lebih luas dibandingkan dengan metode yang lain.
Ke depan, WCB akan dikombinasikan dengan upaya penghijauan dengan mengisi bola-bola air tersebut dengan bibit tanaman yang mudah tumbuh di lahan apa pun.
WBC dianggap efektif untuk membasahi lahan gambut hingga kedalaman tertentu sehingga senantiasa lembah dan tidak mudah terbakar.
Sementara itu, untuk pencegahan banjir dapat dilakukan TMC sebelum intensitas curah hujan tinggi.
Setiap sortie penerbangan Hercules WBC, mampu mengangkut 76 bola air yang berisi masing-masing 113 liter sehingga jumlah air yang mampu dicurahkan mencapai 8.588 liter.
"Metode WCB yang dikembangkan oleh TNI AU ini begitu efektif dan dapat digunakan untuk pencegahan sekaligus penanggulangan kebakaran hutan dan lahan karena daya angkut yang lebih besar dan air tidak ada yang terbuang serta terserap oleh tanah," tutur Doni.
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/17/16493481/tni-au-kembangkan-water-container-bombing-untuk-pemadaman-karhutla