Sebelumnya, tidak sedikit kalangan menilai, kiprah KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri akan surut.
"Saya optimis KPK di bawah kepemimpinan mereka akan semakin membuat KPK menjadi momok koruptor dan mampu bersinergi lebih baik dengan penegak hukum lainnya," kata Sahroni dalam keterangan tertulis, Kamis (9/1/2020).
Politikus Nasdem itu berharap, dua penangkapan ini tidak sekadar menjadi ajang pembuktian di awal kepemimpinan Firli Bahuri dkk semata.
Menurut dia, KPK harus tetap konsisten dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi, sebagaimana telah dilaksanakan selama ini.
Sebelumnya, KPK menangkap Bupati Sidoarjo Saiful Ilah terkait proyek infrastruktur di Kabupaten Sidoarjo, Selasa (7/1/2020). Saiful diduga menerima suap senilai Rp 550.000.000 dari pihak swasta.
"KPK mengamankan Bupati SFI (Saiful) dan ajudannya B (Budiman), di kantor Bupati pada 18.24 WIB. Dari tangan ajudan bupati, KPK mengamankan tas ransel berisi uang Rp 350.000.000 dalam pecahan Rp 100.000," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (8/1/2020).
Kemudian, KPK kembali melaksanakan OTT terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan terkait kasus dugaan suap. Selain Wahyu, ada tiga orang lain yang diamankan dalam OTT tersebut.
Kendati demikian, hingga kini Wahyu masih berstatus terperiksa.
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/09/10582351/dua-ott-berturut-turut-kpk-dinilai-masih-jadi-momok-koruptor