Renanda pun menyinggung perjuangan kader-kader Partai Demokrat di Kabupaten Bandung Barat dalam membantu memenangkan Hengky di Pilkada Kabupaten Bandung Barat.
"Kami ikhlas melepas Hengky bebas kemana pun dia ingin. Sekalipun secara etik dan moral hal ini disayangkan oleh kami, terutamanya oleh kader-kader partai yang memperjuangkan dan berkampanye habis-habisan untuk mendukung Hengky menjadi Wakil Bupati," kata Renanda saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/12/2019).
Renanda mengatakan, Ketua Umum Partai Demorkat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan almarhumah Ani Yudhoyono secara khusus ikut membantu berkampanye untuk memenangkan Hengky di Kabupaten Bandung Barat.
Namun, ia menilai, perjuangan kader dan SBY tak cukup bagi Hengky berterima kasih pada Partai Demorkat.
"Semua itu tak cukup untuk membuat Hengky berterima kasih dan membalas dengan membesarkan Partai Demokrat di Bandung Barat," ujarnya.
Terkait dengan Hengky berpindah ke PDI Perjuangan, Renanda tak mempermasalahkan hal tersebut.
Menurut dia, loyalitas kader seperti Hengky harus menjadi catatan bagi PDI-P.
"Apa yang bisa ia lakukan pada partai Demokrat, tentu sangat bisa ia lakukan lagi di partai lain. Ini yang harus menjadi catatan partai yang menampungnya," ucapnya.
Lebih lanjut, Renanda mengatakan, Ketua Umum Partai Demorkat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak memberi komentar apapun terkait pindahnya Hengky ke PDI-P.
"Pak SBY tidak akan pernah komentari hal-hal semacam ini, Biasanya jika kami sampaikan info-info seperti ini, beliau hanya diam dan tersenyum tipis. Tapi kami paham pikiran dan wisdomnya SBY," pungkasnya.
Sebelumnya, Hengky Kurniawan mundur dari Partai Demokrat.
Hal ini dibenarkan Ketua Badan Pembinaan Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Bandung Barat Elsa Ikdul Farid.
Elsa mengatakan, seluruh kader Demokrat di Bandung Barat kecewa atas keputusan Hengky.
"Kami DPC Partai Demokrat mendengarkan suara dari kader-kader yang merasa kecewa dari mulai Ranting, PAC dan Pengurus, biarlah masyarakat yang menilai terkait sikap politik yang diambil Hengky," kata Elsa dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (20/12/2019).
Tak berselang lama setelah mundur dari Partai Demokrat, Hengky dikabarkan pindah ke PDI-P.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membenarkan Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan bergabung ke PDI-P setelah keluar dari Partai Demokrat.
Menurut Hasto, PDI-P memiliki daya tarik tersendiri bagi banyak politisi, terlebih dengan perolehan suara partai berlambang banteng ini dalam Pemilu 2019 lalu.
"PDI Perjuangan ini menawarkan sebuah kebebasan ideologis yang dibumikan dalam jalan politik ekonomi dan kebudayaan. Tentu banyak yang tertarik terlebih dengan hasil pemilu di mana PDI-P begitu tajam mendapatkan serangan tetapi akhirnya rakyat memberikan kepercayaan," kata Hasto, di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Minggu (21/12/2019).
Hasto pun membantah tudingan politisi Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut bahwa kepindahan Hengky karena ditawari menjadi bupati.
Hasto menegaskan, partainya tidak memiliki tradisi membajak kader partai lain untuk memenangkan pertarungan pemilu.
"Kami tidak punya tradisi membajak kader partai lain untuk kepentingan kekuasaan, kami tidak punya rekam jejak untuk menggunakan kekuasaan di dalam hukum untuk kemenangan elektoral," kata Hasto.
https://nasional.kompas.com/read/2019/12/23/11224111/wakil-sekjen-demokrat-sayangkan-hengky-keluar-dari-partai