Kepala BNPB Doni Mardano meminta masyarakat untuk menghindari tempat-tempat yang dapat menimbulkan risiko ancaman, terutama masyarakat yang tinggal di daerah-daerah yang dialiri oleh aliran sungai.
Demikian juga bagi warga yang tinggal di daerah rendah dan sekitar bukit yang rawan longsor.
Doni juga mengimbau masyarakat agar mewaspadai kemungkinan angin puting beliung.
Ia meminta agar cabang dan ranting pohon dipangkas, atau bukan bukan ditebang.
Ini perlu dilakukan untuk mengurangi beban pohon sehingga pohon tidak roboh jika ada angin kencang puting beliung.
"Sekali lagi dipangkas, bukan ditebang, jangan sampai pohonnya diteban, dipangkas, dikurangi jumlah rantingnya, dikurangi jumlah cabangnya, sehingga jika ada angin kencang, puting beliung, pohonnya tidak roboh," ujar Doni.
Ia mengatakan, BNPB juga meningkatkan upaya yang berhubungan dengan pengecekan dan pemeriksaan anak-anak sungai bersama relawan dan pegiat lingkungan untuk membersihkan tutupan yang rawan banjir bandang.
"Jadi semua hal yang berhubungan dengan risiko kita lakukan inventarisasi kemudian kita lakukan upaya-upaya mitigasinya. Demikian juga kesiapsiagaan untuk dapur lapangan, logistik, perlengkapan medis, dan lain-lain," ucap Doni.
BNPB hari ini juga menggelar rapat koordinasi penanganan darurat bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung di Ruang Serba Guna Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB.
https://nasional.kompas.com/read/2019/12/17/22303351/bnpb-waspadai-cuaca-ekstrem