Salin Artikel

Ini yang Akan Dilakukan Agus Rahardjo Dkk Usai Tak Jabat Pimpinan KPK

Sementara Wakil Ketua KPK Alexander Marwata akan melanjutkan ke periode berikutnya pada 2020-2023. Alexander kembali terpilih sebagai pimpinan KPK setelah melakukan rangkaian seleksi.

Ia bersama Lili Pintauli Siregar, Nurul Ghufron, dan Nawawi Pomolango akan menjadi Wakil Ketua KPK mendampingi Ketua KPK terpilih, Firli Bahuri.

Lantas, apa rencana keempat pimpinan KPK yang akan purnatugas?

Agus Rahardjo mengatakan, dirinya belum memiliki rencana spesifik terkait kegiatan yang akan dilakukan.

"Jadi kalau mau ngelamar ke sana kemari, rasa-rasanya enggak elok ya. (Kasih) kesempatan buat yang muda-muda. Jadi kami menjalani takdir sajalah. Nanti takdir yang menentukan ke arah mana," kata Agus seusai menggelar konferensi pers Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi 2016-2019, Selasa (17/12/2019).

Meski demikian, Agus tetap akan berkomitmen mendukung gerakan antikorupsi.

Dalam setiap kesempatan saat menjabat sebagai Ketua KPK, ia mengaku terus menyuarakan revisi Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor).

Menurut Agus, hal ini penting guna memperkuat perlawanan terhadap kejahatan korupsi yang kian berkembang dan dinamis.

"Karena dengan melakukan revisi, kita bisa menyelaraskan dengan kesepakatan antikorupsi internasional ya. Seperti korupsi sektor swasta, trading influence dan lain-lain itu juga diharapkan bisa diakomodasi," kata Agus.

"Oleh karena itu, kalau toh nanti, kita bisa doronglah pandangan orang, keinginan orang untuk mau melakukan revisi UU Tipikor. Itu yang penting," lanjut dia.

Sementara itu, komisioner KPK lainnya, yakni Saut Situmorang, berkelakar bahwa dirinya hanya ingin pulang ke rumah dan jalan-jalan setelah purnatugas.

"Pak Saut mau ke mana? Ya pulang ke rumahlah. Nanti jalan-jalan ke Eropa," canda Saut sambil tertawa.

Saut kemudian menegaskan, dirinya tetap fokus pada gerakan antikorupsi, khususnya membangun integritas berbagai pihak.

Tak menutup kemungkinan, ia akan membentuk gerakan atau lembaga tertentu yang fokus pada isu integritas.

"Ada banyak saran sih. Orang bilang bikin ini, bikin itu. Tapi saya mau pakai kata inisiatif ya. Karena kan inisiatif saya bisa kerja sama bareng siapa aja. Sama Pak Laode, Pak Alex soal isu korupsi juga. Pak Laode kan juga di isu lingkungan ya," kata dia.

"Jadi buat bantu orang bangun integritas, ya kan. Misal bikin orang disiplin jangan buang sampah sembarangan, bikin kejaksaan dan kepolisian lebih baik, jadi itu inisiatif, apakah itu SS Initiative? Bisa aja," lanjut Saut.

Lain halnya dengan Saut dan Agus, Laode memilih akan kembali mengajar di kampus. Menjalani profesi lama yang sempat ditinggalkan, yakni dosen.

Ia sebelumnya aktif mengajar di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

Laode juga mengaku akan mengembangkan program pembangunan kapasitas di bidang antikorupsi.

Laode juga sebelumnya dikenal aktif mengembangkan program pembangunan kapasitas pada good governance, reformasi peradilan dan penegakan hukum di lingkungan kepolisian, kejaksaan, Bappenas, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Ya hidup seperti dulu, mengajar, bikin program antikorupsi, bantu jaksa KPK, bantu-bantu Mahkamah Agung, MA perlu dibantu juga," ujar Laode.

Sementara itu, Basaria mengatakan belum mempunyai rencana jangka panjang terkait kegiatan yang akan ia lakukan.

Ia menuturkan saat ini sudah pensiun dari instansi asalnya, Polri dan selaku pimpinan KPK.

Basaria mengaku ingin terjun membantu Gerakan Saya Perempuan Anti-Korupsi (SPAK). Ia ingin mendorong keterlibatan para purnawirawan polisi wanita bisa semakin banyak dalam gerakan ini.

"Saya ingin ini bisa saya tularkan istilahnya kepada mereka di 34 provinsi di 542 kabupaten/ kota. Rasanya memang enggak selesai kalau semuanya, enggak terjangkau. Mudah-mudahan dengan demikian, nilai antikorupsi ini bisa berkembang melalui mereka juga secara masif dan bisa dilakukan mereka di daerah masing-masing," kata Basaria.

"Mudah-mudahan para purnawirawan daripada di rumah, bisa nambah kegiatan satu lagi buat ikut SPAK supaya bisa menjadi luas dan nilai antikorupsi bisa tertanam di masyarakat luas. Itu mungkin yang bisa saya lakukan dulu, yang lain belum mikir lagi," sambung dia. 

https://nasional.kompas.com/read/2019/12/17/14350061/ini-yang-akan-dilakukan-agus-rahardjo-dkk-usai-tak-jabat-pimpinan-kpk

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke