Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Donal Fariz mengatakan, Listyo Prabowo harus menyelesaikan kasus Novel yang selama ini seolah menjadi "piala bergilir" bagi para pejabat Polri.
"Jangan sampai kasus Novel Baswedan ini seperti piala bergilir, ditangani oleh satu Kabareskrim ke Kabareskrim yang lain sehingga tidak ada ujung penuntasan dari kasus itu sendiri," kata Donal di Kampus UI Salemba, Jumat (6/12/2019).
Donal berharap, Listyo sebagai Kabareskrim yang baru bisa secara efektif dan memiliki komitmen untuk menuntaskan kasus Novel Baswedan.
Menurut dia, penunjukan Listyo sebagai Kabareskrim dinilai tak lepas dari posisinya sebagai mantan ajudan Presiden Joko Widodo.
Oleh karena itu, sebagai orang dekat Jokowi, Listyo mestinya punya motivasi yang tebal dalam menuntaskan kasus Novel karena kasus itu menjadi salah satu prioritas Jokowi.
"Semakin lama tidak tertangani, yang disorot bukan hanya kepolisian, tetapi juga Presiden selalu dipertanyakan komitmennya untuk mengungkap kasus-kasus dan penyerangan terhadap Novel Baswedan," ujar Donal.
Seperti diketahui, sejak Novel disiram air keras pada 11 April 2017 sudah ada tiga pejabat Polri yang bergantian mengisi posisi Kabareskrim.
Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis akhirnya menunjuk Kepala Divisi Propam Polri Irjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim).
Hal itu tertuang dalam surat telegram bernomor ST/3229/XII/KEP./2019 tertanggal 6 Desember 2019.
Surat telegram itu ditandatangani oleh Asisten Kepala Polri bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Irjen Eko Indra Heri.
Telegram itu dibenarkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono.
Jabatan Kabareskrim memang telah kosong sejak ditinggalkan Idham.
Namun, hingga lebih dari sebulan sejak dilantik sebagai Kapolri pada 1 November 2019, Idham tak kunjung menunjuk penggantinya.
https://nasional.kompas.com/read/2019/12/06/19044151/polri-tunjuk-kabareskrim-baru-icw-jangan-sampai-kasus-novel-baswedan-jadi