Ia mengatakan, pelaksanaan Pilpres 2019 kemarin cukup menyita perhatian dan menguras tenaga. Dari survei internal yang dilakukan PKS, hampir 80 persen perhatian masyarakat tertuju kepada pilpres.
Hal itu tidak terlepas dari hanya ada dua kandidat yang bertarung pada kontestasi nasional tersebut.
"Kita menginginkan pilkada ini menjadi ajang relaksasi ketegangan-ketegangan di pusat," kata Sohibul di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Oleh karena itu, ia memberikan keleluasaan bagi kader PKS di daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk membangun koalisi dengan partai lain dalam mengusung calon kepala daerah.
Tercatat, ada 270 pilkada yang akan dilangsungkan pada 2020. Dari jumlah tersebut, PKS akan mengikuti setidaknya 90 persen pilkada.
Sohibul pun menargetkan kemenangan 60 persen dari total pilkada yang akan diikuti. Menurut dia, terbukanya koalisi yang akan dibangun PKS, selain untuk mencairkan suasana juga untuk mencapai target kemenangan yang diinginkan.
"Saya sampaikan, bahwa kepada DPD/DPW PKS silahkan berkoalisi dengan partai mana pun sesuai dengan suasana kebathinan di daerah masing-masing. Targetnya sudah jelas, format koalisnya juga sudah kita berikan," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2019/12/05/13473131/pks-harap-pilkada-2020-bisa-redakan-ketegangan-di-pusat