Salin Artikel

Cerita Rekonsiliasi Bamsoet-Airlangga yang Libatkan Utusan Presiden...

Pengunduran diri pria yang akrab disapa Bamsoet itu dilakukan jelang Musyarawah Nasional atau Munas Partai Golkar yang berlangsung Selasa (3/12/2019) malam ini.

Supit mengatakan bahwa pada Selasa pagi, Bamsoet bertemu dengan calon petahana yang juga Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Bamsoet merupakan pesaing kuat Airlangga.

Dalam pertemuan di daerah Blok M, Jakarta Selatan itu, Supit mengaku, turut mendampingi beserta politisi Golkar lainnya, antara lain Agus Gumiwang dan Nusron Wahid.

Hadir pula utusan Presiden Joko Widodo dalam pertemuan itu.

"Pagi tadi, saya dampingi Pak BS (Bamsoet) untuk bertemu Pak Airlangga yang didampingi oleh Agus Gumiwang, saya sama Nusron tadi dan ada utusan Presiden di sana," kata Supit di kawasan Jakarta Selatan, Selasa.

Kendati demikian, Supit tidak mau mengungkapkan identitas utusan Jokowi tersebut.

Meski telah ditanya setidaknya empat kali, Supit hanya tertawa ketika diminta untuk mengungkap identitas utusan khusus itu.

"Jangan lah, kita kan enggak enak," ungkap Supit sambil terkekeh.

Menurut Supit, dalam pertemuan tersebut terungkap kejelasan perihal mundurnya Bamsoet dari bursa pencalonan.

Setelah pertemuan itu, Bamsoet dan Airlangga bertemu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie.

Pertemuan kedua itu hanya terjadi di kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta Pusat.

Supit mengatakan bahwa pertemuan kedua itu hanya menjadi momen penyampaian pernyataan mengenai mundurnya Bamsoet dan rekonsiliasi kedua pihak.

Namun, Supit tidak menjelaskan secara detil mengapa pertemuan kedua dilakukan di kantor Luhut.

"(Kantor Luhut) itu kan tempat senior-senior Partai Golkar saja, di situ ada Pak Aburizal Bakrie," ujar dia.

Meski enggan membeberkan identitas utusan Presiden yang terlibat, Supit mengakui bahwa utusan tersebut memiliki peran besar dalam rekonsiliasi antara Bamsoet dengan Airlangga.

Bahkan, peran utusan khusus itu lebih besar dibanding politisi senior Golkar semisal Luhut.

"Oh iya (peran utusan khusus Presiden lebih besar)," ucap Supit.

Bamsoet sendiri telah mengakui perihal rekonsiliasi dengan Airlangga.

Bahkan, kesepakatan rekonsiliasi itu menjadi salah satu pertimbangan Bamsoet untuk mengundurkan diri.

"Semangat rekonsilasi yang telah kita sepakati bersama antara kedua tim, saya dan Airlangga sepakat untuk membangun rekonsiliasi antara tim Bamsoet dan tim Airlangga," kata Bamsoet di lokasi yang sama.

Tidak hanya Bamsoet, di acara yang sama, dua caketum lainnya juga mengumumkan mundur dari bursa pencalonan.

Keduanya, yaitu Ketua DPP Partai Golkar Indra Bambang Utoyo dan politisi senior Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa.

Alasan para caketum mundur adalah demi persatuan partai. Sebab, isu perpecahan internal Partai Golkar semakin berembus kencang jelang munas.

https://nasional.kompas.com/read/2019/12/03/21362451/cerita-rekonsiliasi-bamsoet-airlangga-yang-libatkan-utusan-presiden

Terkini Lainnya

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke