Salin Artikel

PAN: Zulkifli Hasan Maju Jadi Caketum Bukan Hasrat Pribadi

Yandri mengatakan, Zulkifli maju menjadi caketum karena didukung oleh sejumlah dewan pimpinan wilayah (DPW) PAN.

Sebab, DPW menilai ia masih layak memimpin partai berlogo matahari putih itu lima tahun ke depan.

"Ini bukan pribadi Bang Zul mau atau tidak menjadi ketua umum, tetapi karena diminta atau didaulat DPW-DPW menurut mereka figur bang Zul masih figur paling tepat untuk figur lima tahun ke depan," kata Yandri saat dihubungi, Selasa (26/11/2019).

Yandri mengatakan, meskipun Zulkifli didukung sejumlah DPW, PAN terbuka pada kandidat-kandidat baru untuk menjadi caketum.

Ia mengatakan, nama-nama yang diprediksi akan maju menjadi caketum adalah Hanafi Rais, Asman Abnur, dan Mulfachri Harahap.

"Ada Bang Kimong (Mulfachri) kader yang bagus pernah ketua fraksi kemudian ketua Komisi III, dari awal berdirinya PAN beliau terlibat, sebenarnya enggak ada masalah beliau untuk maju kita apresiasi, enggak ada masalah," ujar dia. 

Yandri memastikan, kontestasi pemilihan caketum di partai berlogo matahari putih itu tidak akan merusak pertemanan antar-kader.

Ia mengatakan, setiap kader yang maju dalam bursa caketum PAN patut diapresiasi.

Ia pun meyakini, Zulkifli tak mempermasalahkan kader-kader PAN lainnya yang ingin maju sebagai calon ketua umum.

"Kalau kontestasi di internal PAN itu, kontestasi keluarga, jadi tidak akan merusak pertemanan. Betul Bang Zul sama Bang Kimong (mulfahri) itu sahabat lama sahabat yang sangat dalam persahabatannya," ucap dia. 

"Nah tapi persoalan mereka bersama-sama memajukan PAN ya menurut saya patut diapresiasi, saya yakin di antara Bang Zul dan Bang Kimong enggak ada masalah," kata Yandri.

Adapun PAN akan menggelar rapat kerja nasional (rakernas) pada 6 Desember 2019.

Salah satu agenda yang akan dibahas adalah jadwal kongres dalam rangka pemilihan ketua umum baru.

"Jadi kami akan rakernas dulu nanti tanggal 6 Desember Rakernas PAN untuk memutuskan kapan kongres nah diperkirakan bulan Maret," kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Zulkifli mengatakan, saat ini sudah ada beberapa kandidat calon ketua umum PAN, di antaranya mantan menteri di kabinet Jokowi-JK, Asman Abnur; mantan Ketua Fraksi PAN, Mulfahri Harapan; putra sulung Amien Rais, Hanafi Rais; dan Wali Kota Bogor Bima Arya.

Lebih lanjut, Zulkifli menyatakan bahwa ia siap untuk kembali maju sebagai calon ketua umum PAN apabila diminta oleh kader-kader di daerah.

https://nasional.kompas.com/read/2019/11/27/08520021/pan-zulkifli-hasan-maju-jadi-caketum-bukan-hasrat-pribadi

Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke