Deklarasi ini dilakukan Bambang di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, didampingi sejumlah organisasi pendukung.
"Dengan didasari kecintaan saya terhadap Partai Golkar, dengan mengucapkan bismillah, saya Bambang Soesatyo menyatakan, siap menjalankan perintah untuk mengikuti kontestasi pemilihan ketua umum Partai Golkar periode 2019-2024," kata Bambang, Jumat (22/11/2019).
Deklarasi ini dilakukan setelah munculnya aspirasi, dukungan dan desakan dari kader Golkar dari berbagai daerah.
Suara itu disebut datang mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/ kota, provinsi bahkan kader di DPP. Mereka ada yang memiliki hak suara, namun banyak pula yang tidak.
Sejumlah organisasi yang membesarkan Bambang juga mendukung pencalonan dirinya, antara lain Forum Komunikasi Putra-Putri TNI Polri (FKPPI), Serikat Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), dan Pemuda Pancasila (PP).
"Rasanya saya tidak cukup kuat untuk menolaknya," ujar dia.
Bambang menambahkan, belakangan Golkar dihadapkan pada masalah dan tantangan yang besar. Dimulai dari menurunnya jumlah suara partai yang berdampak pada penurunan jumlah kursi yang signifikan.
Partai Golkar, lanjut dia, terhitung kehilangan lebih dari 43 kursi dari senula 128 kursi pada 2004, menjadi hanya 85 kursi pada Pileg 2019.
Oleh karena persoalan tersebut, ratusan kader partai di daerah menginginkan adanya pemimpin baru, menggantikan Airlangga Hartarto.
"Mereka mendesak untuk dilakukannya transformasi dan penyelamatan di tubuh Golkar," kata Ketua MPR RI itu.
Untuk diketahui, jelang pemilihan ketua umum Golkar, sejumlah nama kerap disebut-sebut menjadi bakal calon ketua umum.
Dari beberapa nama yang muncul, nama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Wakil Koordinator bidang Pratama Golkar Bambang Soesatyo paling banyak diperbincangkan.
Adapun pemilihan ketua umum Golkar baru akan dilakukan pada awal Desember 2019, melalui forum musyawarah nasional (munas).
https://nasional.kompas.com/read/2019/11/22/15520151/bambang-soesatyo-deklarasikan-diri-jadi-calon-ketua-umum-golkar